Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan lalu, Jatinangor House viral di media sosial setelah beredar video yang menunjukkan karyawannya menyiapkan makanan tanpa memakai baju di cloud kitchen Gambir, Jakarta Pusat. Cloud kitchen ini hanya melayani pemesanan online sehingga aktivitas dapur cenderung tidak terlihat oleh pelanggan. Kejadian ini menuai kontroversi di kalangan netizen dan langsung mendapat perhatian publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi video tersebut, manajemen restoran ayam goreng itu memberikan klarifikasi. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui akun Instagram, manajemen Jatinangor House menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan akan berbenah, termasuk melakukan pelatihan ulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menyadari akan bertanggung jawab untuk mengendalikan kegiatan operasional outlet dan kami telah lalai dalam menjalankan tanggung jawab tersebut," tulis mereka dalam unggahan Senin, 11 November 2024.
Sebagai langkah tegas, outlet di Gambir tersebut telah ditutup secara permanen. Selain itu, manajemen berkomitmen untuk memperbaiki kondisi kerja di semua outlet Jatinangor House.
Pelatihan Ulang untuk Karyawan
Manajemen juga menyebutkan bahwa mereka akan melakukan pelatihan ulang terhadap seluruh karyawan untuk memastikan standar operasional yang lebih baik di masa depan.
“Prioritas utama kami adalah untuk berbenah dan memberikan yang terbaik terhadap pelanggan TemanJatinangor serta memastikan kenyamanan karyawan kami,” lanjut manajemen dalam klarifikasinya.
Dapur Menjadi Sorotan Warganet
Namun, kejadian ini tidak hanya mencuri perhatian karena kelalaian tersebut, tetapi juga karena kondisi dapur di outlet yang menjadi sorotan. Dalam video yang viral, tampak dapur yang terlihat kotor dan berantakan, dengan sampah yang berserakan. Hal ini memicu reaksi negatif dari banyak netizen yang khawatir akan kebersihan dan keamanan makanan yang disajikan.
Di media sosial, komentar dari para netizen pun beragam. Sebagian besar menunjukkan kekecewaan terhadap kondisi tersebut. Salah seorang pengguna menulis, “Padahal favorit gue banget nih ayam Jatinangor," kata tulis salah seorang pemilik akun. Sementara itu, pengguna lain mengungkapkan ketidaksukaannya dengan menulis, “Fix ga beli di situ.”
Namun, tidak sedikit juga yang memberikan pembelaan terhadap karyawan. Salah satunya adalah komentar yang berpendapat bahwa kondisi tersebut bisa jadi dipengaruhi oleh cuaca yang panas. “Mungkin karena cuaca sangat panas, apalagi mereka di dapur yang terasa terpanggang. Kasihan sih melihatnya. Harusnya owner bisa memberi fasilitas yang nyaman,” tulisnya.
Di sisi lain, netizen lain menonjolkan aspek etika dalam industri makanan. “Sebagai koki, saya tahu betul bahwa meskipun dapur panas, tidak boleh membuka baju. Itu sudah menjadi risiko pekerjaan di dapur."
Kesempatan Berbenah
Manajemen Jatinangor House meminta pelanggan dan masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan.
“Kami berharap dukungan untuk kami bisa berbenah dan memperbaiki segala aspek agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang,” tambah mereka.
Kejadian di restoran ini mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap operasional industri makanan, terutama dalam hal kebersihan dan standar keselamatan kerja.
PUTRI ANI