Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bagi para wisatawan dengan minat khusus, tak jarang mereka mencari kegiatan yang menantang keberanian. Salah satunya adalah menjajal merayapi tebing curam, alias panjat tebing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentu saja bagi para pemula ada medan khusus, dan tak harus lengsung memamanjat tebing dnegan tingkat kesulitan tinggi. Kepala sekolah komunitas Panjat Tebing Merah Putih, Tedi Ixdiana, merekomendasikan beberapa tebing di Indonesia bagi pemula hingga tebing yang menantang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tedi mengatakan bagi yang baru memulai hobi ini disarankan memilih tempat yang tidak terlalu tinggi dan jauh penjangkauannya. "Bisa di tebing Citatah di sekitaran Bandung, tebing Ciampea di sekitaran Bogor, tebing Batu Lawang di Kabupaten Cirebon, tebing Siung di selatan Yogyakarta, atau tebing Songan di Bali," kata dia melalui hubungan WhatsApp, Kamis, 1 Maret 2018.
Jika ingin mencoba tebing yang lebih tinggi dan menantang, Tedi menyarankan tebing Lembah Harau di Sumatera Barat, tebing Bambapuang di Sulawesi Selatan, atau Carstensz Papua.
"Atau bisa mencoba tebing yang lebih menantang seperti tebing air terjun," ujarnya. Seperti tebing air terjun Ponot Sigura-gura di Sumatera Utara atau Curug Cimarinjung di kawasan Geopark Ciletuh, Jawa barat.
Tebing-tebing yang terdekat dari Jakarta yang biasa digunakan berlatih panjat tebing yaitu tebing Ciampea dan tebing Klapanunggal di Bogor, tebing Gunung Parang dan tebing Gunung Bongkok di Purwakarta.
Selain itu ada tebing Rungking di Kabupaten Karawang, tebing Sawarna di Banten, dan tebing Citatah di sekitar Bandung.
Untuk perlengkapannya, Tedi menjelaskan, peralatan panjat tebing untuk kebutuhan olahraga lebih sederhana dibanding untuk panjat tebing petualangan atau ekspedisi.
Untuk olahraga panjat tebing hanya membutuhkan tali, carabiner, seat harness, sepatu panjat, chalk bag, dan sebagian ada yang menggunakan tambahan crash pad atau matras untuk meminimalisir cedera saat jatuh.
Sedangkan peralatan panjat tebing untuk petualangan atau ekspedisi, selain alat-alat tadi, dibutuhkan paku tebing atau piton, pengaman sisip (chock), pengaman sisip pegas (friends), pita webbing, alat kait (skyhook), tangga tali (stirrup), hingga alat bor (handrill) dan palu (hammer).
"Alat panjat tebing untuk petualangan dan ekspedisi lebih banyak dan sedikit rumit, biasanya tali pemanjat lebih banyak," ujar Tedi.
REZKI ALVIONITASARI
Artikel Lain: Tebing Keraton, Surganya Sunrise di Bandung