Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta tengah memburu pengemis dengan dandanan tubuh diwarnai serba perak atau kerap disebut manusia silver yang belakangan viral di media sosial. Manusia silver itu dilaporkan pengguna internet mengamuk dengan menggebrak mobil pengendara jalan setelah tak diberi uang di kawasan lampu merah Jembatan Kewek, Simpang Kleringan, Gowongan, Kota Yogyakarta pada Ahad, 29 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi gebrak mobil itu membuat bodi samping kendaraan pengguna jalan berlumuran cat warna perak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah identifikasi pelakunya (manusia silver) yang melakukan aksi (gebrak mobil) itu, saat ini masih kami cari keberadaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat Selasa, 1 Oktober 2024.
Satpol PP Kota Yogyakarta mendapatkan informasi soal pelaku penggebrakan mobil itu pasca menangkap dua manusia silver yang biasa mengamen di kawasan serupa.
"Berdasarkan informasi dari dua orang manusia silver yang kami tangkap di kawasan itu, ada satu orang lagi yang menjadi terduga pelakunya dan biasa mangkal di situ," kata dia.
Melarikan Diri
Setelah kejadian itu viral di media sosial, Satpol PP Kota Yogyakarta menggelar operasi penertiban. Adapun dua orang manusia silver yang ditangkap dan diproses bukan pelaku penggebrakan mobil.
Proses pencarian oknum manusia silver yang menggebrak mobil pengguna jalan terkendala karena yang bersangkutan diduga melarikan diri usai adanya razia.
"Sudah menjadi kebiasaan ketika ada razia, mereka (manusia silver) ini akan menarik diri atau menghilang lebih dulu, nanti ketika situasi dianggap memungkinkan mereka baru beroperasi lagi," katanya.
Soal sanksi yang akan diterapkan, Octo menyampaikan Satpol PP akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Yogyakarta. Namun ia memastikan, penerapan sanksi untuk membuat efek jera. Utamanya bagi manusia silver yang sudah lebih dari sekali tertangkap melakukan tindakan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
"Akan ada pembinaan khusus bagi mereka yang istilahnya residivis lapangan, bagaimana memberikan efek jera," kata dia.
Keberadaan pengamen/pengemis berdandan manusia silver ini berpotensi menggangu kenyamanan wisatawan di Kota Yogyakarta jika tidak ditertibkan. Sejumlah catatan diberikan para pengguna media sosial yang mengalami hal serupa. Umumnya pasca diamuk karena tak memberi uang, para pengguna jalan merasa risih bahkan trauma.
Viral di Media Sosial
Dua hari ini, media sosial warga Yogyakarta ramai dengan aksi gebrak mobil manusia silver di kawasan bawah Jembatan Kewek. Unggahan itu disertai foto bukti bodi mobil yang terkena cat berwarna silver.
"Seperti biasa dia meminta minta pas giliran dekat mobil saya, saya baru sibuk nyolokin charge HP dan saya tolak dengan halus dengan melambaikan tangan ke kaca mobil," kata pengguna internet itu.
"Lha kok dia pergi sambil gebrak mobil saya dan mobil saya kena cat warna silver di bekas gebrakannya, mohon untuk dinas terkait apakah seperti itu legal? Jika tidak mohon ditertibkan," kata dia.