Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Sean 'Diddy' Combs Diduga Wajibkan Pegawai Bawa Narkoba Selama Bekerja

Dugaan bahwa pegawai di perusahaan Sean 'Diddy' Combs diwajibkan membawa narkoba saat bekerja.

24 Oktober 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tuntutan hukum yang diajukan pada Februari lalu menyeret nama besar Sean ‘Diddy’ Combs dalam dugaan penggunaan narkoba di lingkungan pekerjaannya. Salah satu substansi yang dipermasalahkan adalah ‘kokain merah muda’, sejenis narkoba yang ditemukan dalam tubuh penyanyi Liam Payne, pasca kematiannya pada 16 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liam Payne jatuh dari balkon lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina. Berdasarkan laporan autopsi awal, mantan anggota One Direction itu memiliki beberapa zat terlarang dalam tubuhnya, termasuk kokain merah muda. Menurut National Capital Poison Center, narkoba tersebut dikenal dengan ‘Tuci’— terdiri dari campuran methamphetamine, ketamine, dan MDMA, meskipun tidak selalu mengandung kokain.

Tuduhan dari Mantan Pegawai Diddy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggunaan narkoba jenis ini bukan hanya terkait Liam, tapi juga disebutkan dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh Rodney ‘Lil Rod’ Jones, mantan produser dan videografer Diddy. Dalam tuntutan tersebut, Jones menuduh bahwa para pegawai Diddy diwajibkan membawa narkoba seperti Tuci. 

Jones menyatakan bahwa semua pegawai, dipaksa membawa pouch atau tas pinggang yang berisi kokain, GHB, ekstasi, permen karet ganja, dan Tuci. Ia juga menuduh Diddy melakukan pelecehan seksual dan menekankan bahwa penggunaan narkoba merajalela di lingkup bisnis Diddy. 

Tuntutan ini muncul beberapa bulan setelah kasus lain dari mantan kekasih Diddy, Casandra Ventura, yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual. Kasus Cassie menjadi awal dari serangkaian tuntutan yang ditujukan kepada Diddy atas dugaan perilaku tidak senonoh.

Tanggapan Diddy dan Pengacaranya

Pengacara Diddy dengan tegas membantah tuduhan yang diajukan oleh Jones. Dalam sebuah pernyataan, pihak Diddy menyebut, "Mr. Jones hanyalah seorang penipu yang berusaha mencari keuntungan tanpa dasar. Kami memiliki bukti tak terbantahkan yang menunjukkan bahwa klaimnya adalah kebohongan belaka." 

Pengacara tersebut juga mengkritik tindakan pengacara Jones, Tyrone Blackburn, yang disebut mengabaikan upaya untuk berbicara dan menyelesaikan masalah ini secara damai.

Kasus ini menambah daftar panjang masalah hukum yang menimpa rapper kenamaan Hollywood itu. Setelah penggeledahan rumahnya di Los Angeles dan Miami, Diddy ditangkap di New York dan didakwa oleh dewan juri federal atas tuduhan perdagangan manusia, pemerasan, serta pelanggaran prostitusi.

Dalam dakwaan tersebut, terungkap juga adanya dugaan acara-acara seksual yang diatur oleh Diddy, yang disebut ‘freak offs’. Dalam acara tersebut, diduga terjadi pemakaian narkoba berat, dan peserta, termasuk pekerja seks pria dan perempuan, diduga dipaksa untuk terlibat.

ABC NEWS | PAGE SIX | PEOPLE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus