Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapper dan produser musik, Sean ‘Diddy’ Combs menghadapi gugatan terbaru lainnya. Kali ini datang dari tiga laki-laki yang menuding Diddy melakukan pelecehan seksual dengan cara memberikan minuman beralkohol yang telah dicampur obat dan memperkosa mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gugatan ini diajukan pada Kamis, 12 Desember 2024, di Pengadilan Tinggi Negara Bagian New York oleh pengacara Thomas Giuffra. Dilansir dari laporan People, para penggugat, yang diidentifikasi sebagai ‘John Doe’ alias anonim mengklaim bahwa insiden tersebut terjadi antara 2019 hingga 2022 di lokasi-lokasi berbeda, termasuk rumah Diddy di East Hampton dan hotel-hotel di Manhattan.
Kronologi Gugatan di Pesta Diddy
Salah satu penggugat menuturkan bahwa dirinya diundang ke pesta di rumah Diddy pada 2020. Ia mengaku diberi minuman yang telah dicampur obat hingga kehilangan kesadaran. Dalam gugatan disebutkan, "Sepanjang malam itu, penggugat mengalami kondisi sadar-tak sadar dan berusaha menolak tindakan seksual yang dilakukan terhadapnya, tapi tidak mampu melawan. (Ia) tidak memberikan persetujuan untuk aktivitas seksual tersebut, atau aktivitas apapun, dan tidak mampu memberikan persetujuan saat tidak sadar."
Kejadian di Hotel Park Hyatt Manhattan
Kasus kedua terjadi pada 2019, ketika salah satu penggugat bertemu dengan Diddy di sebuah klub malam di Manhattan. Penggugat mengaku diajak ke pesta lanjutan di Hotel Park Hyatt. Saat itu Diddy diduga memberikan minuman yang telah dicampur obat. Dalam keadaan tidak sadar, penggugat mengaku diperkosa oleh Diddy, dengan seorang laki-laki dan perempuan lainnya diduga merekam insiden tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika penggugat duduk di tempat tidur dalam kondisi bingung, terdakwa Sean Combs memandangnya dan berkata kepada orang lain di ruangan itu, 'Dia siap berpesta,'" demikian bunyi gugatan itu. Keesokan harinya, penggugat diberikan uang tunai sebesar US$ 2.500 atau sekitar Rp 39,2 juta oleh laki-laki yang merekam kejadian tersebut, dengan mengatakan bahwa uang itu berasal dari Diddy.
Tuduhan dari Mantan Pegawai Diddy
Kasus ketiga diajukan oleh seorang pria yang mengaku telah bekerja untuk Diddy selama 14 tahun. Ia mengatakan bahwa insiden terjadi empat tahun lalu saat mereka bertemu di suite Hotel InterContinental di Times Square untuk membahas pembayaran karyawan yang menurut penggugat belum dipenuhi.
Menurut gugatan, Diddy membuatkan koktail untuk penggugat sebelum ia kehilangan kesadaran di sofa. Ketika terbangun, penggugat mengaku sedang dilecehkan sevara seksual oleh Diddy. "Ketika penggugat mempertanyakan tindakan Combs dan berusaha melawan, Combs mengatakan untuk 'berhenti' dan bahwa ia 'hampir selesai,'" tulis gugatan tersebut.
Penggugat juga mengklaim diancam oleh orang-orang di sekitar Diddy agar tetap bungkam. "Setelah pemerkosaan, Combs mengatakan kepada penggugat bahwa melaporkan kejadian ini ke polisi hanya akan membuatnya terlihat bodoh dan bahwa karena ia adalah 'Diddy,' klaim ini tidak akan pernah dapat dibuktikan,” demikian gugatan tersebut menyebutkan.
Respons Pengacara Diddy
Ketiga penggugat meminta sidang juri dan menuntut ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya dari Diddy. Adapun Sony Music Holdings dan Bad Boy Entertainment juga tercantum sebagai tergugat dalam ketiga gugatan tersebut.
Thomas Giuffra, pengacara penggugat, mengatakan kepada Associated Press, bahwa gugatan ini merupakan kesempatan penting bagi para korban untuk merebut kembali kontrol setelah bertahun-tahun menanggung beban pelecehan dalam diam. “Meskipun gugatan hukum tidak dapat menghapus kesalahan yang telah dilakukan, ini memungkinkan para penyintas untuk mendapatkan kembali kekuatan dan martabat yang dirampas oleh Sean Combs,” kata dia.
Sementara itu, pengacara Diddy telah membantah tuduhan tersebut. "Gugatan ini penuh dengan kebohongan," ujar mereka kepada People. "Kami akan membuktikan bahwa tuduhan ini salah dan akan menuntut sanksi terhadap setiap pengacara tidak etis yang mengajukan klaim fiktif terhadapnya,” kata dia menambahkan.
Kasus ini bukan kali pertama Diddy menghadapi tuduhan serupa. Pada Desember 2023, Anna Kane, mantan istri pemain NHL Evander Kane, menggugat rapper itu atas tuduhan perdagangan manusia dan pemerkosaan saat ia berusia 17 tahun. Sebulan sebelumnya, Cassie Ventura, mantan kekasih Diddy, juga menggugatnya dengan tuduhan pelecehan seksual dan perdagangan manusia sebelum akhirnya mencapai kesepakatan damai.
Diddy kini tercatat menghadapi lebih dari dua lusin gugatan perdata. Ia juga ditangkap pada September lalu oleh jaksa federal atas tuduhan perdagangan manusia, pemerasan, dan transportasi untuk tujuan prostitusi. Hingga kini, Diddy telah tiga kali ditolak pembebasan bersyarat dan mendekam di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn. Ia menyatakan tidak bersalah, dan persidangannya dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025.
PEOPLE | ASSOCIATED PRESS
Pilihan Editor: Will Smith Mengaku Tidak Pernah Dekat dengan Sean 'Diddy' Combs