Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tembok Besar Cina sebagian telah dibuka kembali untuk pengunjung. Bagian tembok besar yang disebut Badaling yang tak jauh dari Beijing, sudah dibuka sejak, Selasa, 24 Maret 2020, sebagaimana dilaporkan China Daily. Sebelumnya, Tembok Besar itu ditutup selama hampir dua bulan karena wabah virus corona (Covid-19).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebagian area itu dibuka antara pukul 9 pagi hingga 4 sore waktu setempat. Jumlah pengunjung setiap hari hanya dibatasi 19.500. Saat hari pertama kembali dibuka, sampai pukul 14.00, hanya 893 tiket yang laku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengunjung harus memesan tiket di situs web resmi atau melalui WeChat. Kemudian mendaftar dengan informasi pribadi untuk mendapatkan kode kesehatan. Sebelum masuk, akan ada pengecekan suhu tubuh. Kini rute wisata itu pun dibuat untuk berjalan satu arah untuk mencegah wisatawan berkumpul.
Ada pula imbauan untuk pengunjung menerapkan pembatasan jarak antar orang (social distancing). Setidaknya satu meter dari wisatawan lain, serta wajib menggunakan masker saat melakukan tur, seperti dilaporkan Washington Post.
Adapun bagian lain masih tetap ditutup, yaitu Tembok Besar Shuiguan, Tembok Besar Kuno dan Museum Tembok Besar Cina, mengutip Washington Post.
Tembok Besar Badaling, adalah situs warisan dunia UNESCO, berada di Distrik Yanqing Beijing, sekitar 60 kilometer sisi barat laut dari pusat kota. Bagian Badaling sengaja menjadi yang pertama dibuka, karena area paling terkenal untuk kalangan wisatawan. Pada 2018, area itu menerima 9,9 juta pengunjung.
CHINA DAILY | WASHINGTON POST