Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan dengan intensitas lebat mengguyur sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 11 Maret 2025. Bahkan di beberapa area Yogyakarta sisi utara, turut dilaporkan terjadi hujan es dengan ukuran seperti kelereng meski durasinya singkat sekitar 15.21 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah daerah yang mengalami hujan es antara lain sebagian kawasan Godean Sleman, Mranggen Kotagede Kota Yogyakarta, juga kawasan Universitas Gajah Mada. "Hujan es terjadi sekitar 5 menit pas saya berada di Kwarasan, Godean, Sleman, paling besar es nya seukuran ruas jari orang dewasa, lainnya kecil seperti kelereng," kata Guntur, warga Sleman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guntur mengatakan hujan es itu terjadi cukup singkat dan berlanjut hujan deras biasa. "Sekarang udah berhenti, tapi pas hujan es tadi sempat disertai angin cukup kencang," kata dia.
Warga menunjukkan hujan es di kawasan Kotagede Yogyakarta, Selasa 11 Maret 2025. Dok. Istimewa
Hal serupa dirasakan Gabe Nurcahyo Wisudanto. Saat ia tengah berteduh di rumah kerabatnya di kawasan Mranggen Kotagede, tiba tiba terdengar suara seperti batu kerikil berhatuhan di atap rumah saat hujan deras disertai angin. "Pas saya cek keluar ternyata hujan es, sebesar kelereng, berjatuhan di atap rumah, lumayan lama," kata dia.
Tak hanya hujan es, di wilayah perkotaan Yogyakarta hujan lebat membuat pohon besar di kawasan Jalan Mataram atau akses menuju Jalan Malioboro di sisi timur, tumbang ke jalan.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengungkapkan berdasarkan distribusi curah hujan dari 137 titik pengamatan Senin hingga Selasa, 10 - 11 Maret 2025, hujan di wilayah untuk Kota Yogyakarta bagian tenggara, Kulon Progo bagian tenggara, Bantul bagian utara, tengah, dan timur serta Gunungkidul bagian barat dan tengah dalam kategori hujan lebat – sangat lebat dengan curah hujan 50 – 150 milimeter per hari.
"Mohon selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem," kata dia.
Foto 
