Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sebelum Everest, Ini 6 Atap Dunia yang Didaki Fransiska-Mathilda

Everest adalah puncak prestasi mereka setelah menuntaskan pendakian ke 6 puncak tertinggi di dunia lainnya.

17 Mei 2018 | 12.57 WIB

Tokoh 17 Agustus. Pendaki wanita Mathilda Dwi Lestari dan Fransisca Dimitri Inkiriwang di puncak Gunung Denali. Facebook.com/WISSEMU
Perbesar
Tokoh 17 Agustus. Pendaki wanita Mathilda Dwi Lestari dan Fransisca Dimitri Inkiriwang di puncak Gunung Denali. Facebook.com/WISSEMU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, keduanya baru saja menorehkan prestasi dengan mencapai puncak Gunung Everest (8848 mdpl), Kamis, 17 Mei. Saat pendakian mereka di bawah bendera The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ini adalah puncak prestasi mereka setelah menuntaskan pendakian ke 6 puncak tertinggi di dunia lainnya. Sebelum menjejakkan kaki ke puncak Everest keduanya sukses menggapai atap Gunung Denali di Alaska, Amerika Serikat pada Sabtu, 1 Juli 2017 pukul 19.40 waktu setempat atau Ahad, 2 Juli pukul 22.40 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi kedua Srikandi itu, Denali adalah gunung ke enam dari tujuh atap dunia yang “harus” mereka daki hingga puncak. “Pendakian ke Denali itu paling berat. Tidak ada porter jadi harus bawa sendiri logistik untuk 22 hari,” kata Fransiska Dimitri Inkiriwang alias Deedee, Ahad, 6 Agustus 2017.

Sebelumnya, Dimitri dan Mathilda telah mendaki lima gunung, empat diantaranya bersama Dian Indah Carolina. Kelima puncak dunia itu adalah, Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) pada 13 Agustus 2014, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) 15 Mei 2015, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) pada 24 Mei 2015, serta Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) pada 1 Februari 2016.

Pada pendakian berikutnya ke Gunung Vinson Massif, Dian Indah Carolina,  tak bisa turut serta lantaran mengalami gangguan kesehatan.

Deedee (panggilan Fransiska) dan Mathilda tercatat sebagai mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Mereka mulai aktif mendaki gunung setelah kuliah dan bergabung  dengan Mahitala, organisasi mahasiswa pencinta alam Universitas Katolik Parahyangan. 

Mathilda bergabung  dengan Mahitala pada 2012, Deedee menyusul setahun kemudian. Selama bergabung di Mahitala, pengalaman Deedee dan Mathilda mendaki gunung cuma dalam hitungan jari. “Pernah ke Gunung Papandayan, Argopuro, Pangrango,” kata Mathilda.

Setelah perjalanan waktu, kini mereka mencatatkan nama sebagai mahasiswi pertama di Indonesia yang berhasil mengibarkan Sang Dwi warna di puncak Everest.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Tulus Wijanarko

Tulus Wijanarko

Wartawan senior dan penyair.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus