Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan wisata massal saat pandemi menjadi sangat terbatas saat pandemi Covid-19. Namun, Biodiversitas Gorontalo (Biota) salah satu lembaga konsevasi lingkungan merekomendasikan kegiatan pengamatan burung atau birdwatching sebagai alternatif aktivitas wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Biota Rosyid Azhar mengatakan birdwatching bisa menjadi kegiatan untuk mengobati kejenuhan akibat pandemi. Kegiatan itu juga dilakukan di alam terbuka sehingga tergolong lebih aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Birdwatching dilakukan di alam terbuka dan biasanya dalam jumlah orang yang sedikit, sehingga masih bisa jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan," kata Rosyid di Gorontalo, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Menurut Rosyid, Gorontalo memiliki banyak lokasi yang berpotensi sebagai ekowisata birdwatching, misalnya Danau Limboto. Lokasinya pun mudah dan cepat diakses dari pusat kota serta memiliki keragamanhayati burung yang tinggi.
"Kami mencatat ada lebih dari 100 jenis burung di danau ini dan sebagian adalah burung yang bermigrasi dari belahan bumi yang lain. Sangat layak untuk wisata birdwatching," kata Rosyid.
Meski begitu, menurut Rosyid, potensi itu belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah daerah dan pelaku wisata.
Wawan Akuba, salah satu wisatawan birdwatching mengatakan kegiatan pengamatan burung merupakan aktivitas wisata yang menarik. "Kalau melihat danau sekilas, mungkin tampak tidak menarik. Tapi begitu saya mengamati burung-burung yang ada di sini, rasanya memang seperti sedang berwisata di alam," ujarnya.
Saat birdwatching, ia bisa mengenal sekaligus mengamati beragam jenis burung seperti cangak merah, gagang bayam dan trinil semak.
