Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sosialita dan ikon mode Hong Kong, Abby Choi, yang dilaporkan hilang pada Selasa, 21 Februari 2023, tubuhnya ditemukan tanpa kepala, kemarin di sebuah rumah desa di Tai Po, pinggiran kota di Hong Kong. Tubuhnya ditemukan terpotong-potong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi menggambarkan pemandangan mengerikan yang mereka temukan. Di rumah desa itu menjelma menjadi toko daging manusia lantaran ada penggilingan daging, gergaji listrik, panci sup berisi jaringan daging manusia, dan kaki yang dimasukkan di dalam lemari es. Menurut kepolisian, pembunuhan Abby Choi Tin-fung, dipicu oleh perebutan harta puluhan juta dollar Hong Kong di antara Choi dan keluarga mantan suaminya, Alex Kwong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam konferensi pers kemarin, Inspektur Alan Chung Nga Lun dari Unit Kejahatan Regional Kowloon West menggambarkan pembunuhan itu direncanakan dengan matang. Menurut dia, lantai dasar dari rumah tiga lantai di desa itu telah disiapkan sebagai tempat untuk memotong jenazah. “Bagian tubuh yang kami temukan ada di dalam kulkas. Ada dua kaki milik perempuan. Kami masih mencari kepala, badan, dan tangan, yang kami yakini telah dibuang."
Hari ini, polisi telah menangkap tiga orang, yakni mantan kakak ipar dan mertua Choi. Polisi memfokuskan perburuan Alex Kwong yang menghilang usai penemuan jenazah Choi. "Kami melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk penyebab kematiannya," kata polisi dalam siaran pers mereka, Sabtu, 25 Februari 2023.
Fakta Terbunuhnya Abby Choi
Dari kamera CCTV, Choi terakhir terlihat pada Selasa, 21 Februari 2023 di Fo Chun Road di Tai Po sekitar pukul 14.15. Ibu dua anak ini mengenakan atasan putih lengan panjang, celana dan sandal warna senada, serta membawa tas ungu. Saat itu, ia dilaporkan hendak menjemput putrinya pulang sekolah.
Dari kamera pengawas itu pula, terlihat seorang pria berbadan besar mengenakan atasan hitam dan celana pendek tengah memegang kotak plastik putih besar. Pria tak dikenal itu memasukkan kotak itu ke dalam mobil putih dengan pintu belakang terbuka.
Abby Choi, sosialita Hong Kong yang ditemukan tewas dengan tubuh terpotong-potong. Foto: Instagram @xxabbyc.
Menurut Inspektur Alan Chung Nga Lun, mereka telah mewawancara seorang sopir pribadi, mengaku sebagai orang terakhir yang melihat Choi hidup-hidup. Sopir itu kebetulan juga merupakan saudara laki-laki mantan suaminya. Mereka selanjutnya mewawancara orang tua Kwong, hingga ditemukan ada perselisihan antara Choi dan keluarga Kwong.
Keluarga Kwong merasa tak puas dengan manajemen Choi atas properti senilai puluhan juta dolar Hong Kong. Alex Kwong, yang disebut pengangguran, adalah pendiri TamJai Yunnan Mixian, jaringan restoran cepat saji di Hong Kong yang beroperasi di Cina. Restoran itu kini sudah diakuisisi Toridoll HK.
Siapa Abby Choi?
Abby Choi merupakan model dan sosialita Hong Kong yang kerap diundang dalam pekan perhelatan dunia seperti Paris Fashion Week. Di akun Instagramnya yang memiliki pengikut 87 ribu lebih pengguna platform media sosial itu, ia banyak mengunggah foto dan videonya ketika memamerkan gaun rancangan baru para desainer.
Ada tiga foto yang disematkannya di bagian teratas, yakni saat menjadi sampul majalah mode, L'Officiel Monaco dan Vogue. Bahkan, fotonya yang menjadi sampul L'Officiel itu baru diunggahnya pada 15 Februari 2023. "Dari Hong Kong menjadi sampul L'Officiel Monaco, perjalananku sebagai ikon gaya berlanjut. Bersyukur untuk pengakuan dan dukungan yang terus berlanjut," tulisnya pada keterangan unggahannya.
Unggahan terakhir Choi saat memamerkan busana rancangan Georges Hobeika, pada 19 Februari 2023, atau dua hari sebelum terakhir terlihat hidup. Tepat sepekan lalu, Choi mengunggah video saat menghadiri Dior Spring-Summer 2023 Haute Couture Show di perhelatan Paris Fashion Week pada 23 Januari 2023. "Merasakan kemewahan dan kecanggihan pada @dior fashion show," tulisnya pada keterangan unggahannya itu.
CNN | SOUTH CHINA MORNING POST | THE STAR
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.