Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pria acapkali mengkhawatirkan sperma yang terlihat encer dan tidak kental berpengaruh kepada kualitas dan kesuburan. Sperma sangat penting dalam proses pembuahan, sehingga untuk pria dewasa yang telah menikah sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan melakukan pola hidup sehat. Hal tersebut dilakukan agar dapat menghasilkan kualitas sperma yang baik, namun jika kualitas sperma kurang baik dan encer sebaiknya segera tangani.
Berikut ini adalah beberapa penyebab sperma encer.
Jumlah sperma tidak cukup dalam satu kali ejakulasi
Terlalu sering ejakulasi dalam satu kali aktivitas seksual adalah penyebab paling umum air mani encer. Jika Anda cukup aktif secara seksual atau sering masturbasi, frekuensi ejakulasi Anda berpengaruh besar pada penampilan fisik air mani Anda.
Kadar sperma jauh di bawah normal
Kondisi ini disebut dengan ogliospermia, yang mengacu pada jumlah sperma di bawah 15 juta sel per milimeter air mani. Kadang, kekurangan zat besi mungkin menjadi faktor penyebab yang paling mungkin dari kondisi ini.
Kekurangan fruktosa
Kekurangan atau defisit fruktosa adalah yang terjadi akibat buruknya kebiasaan makan Anda sehari-hari. Bisa juga karena terlalu keras berolahraga, yang menyebabkan air mani Anda memiliki tekstur terlalu cair dan berwarna jernih.
Ejakulasi di dalam
Alias retrogade ejaculation, yang mengacu pada salah satu kondisi penyebab ketidaksuburan pria. Jika Anda mengalami ejakulasi terbalik, air mani yang keluar akan sangat sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali setelah ejakulasi. Pada umumnya kondisi ini tidak memerlukan bantuan medis profesional.
Akan tetapi, karena hal ini menyulitkan seorang pria untuk punya anak, dokter akan menangani kondisi ini dengan meresepkan obat-obatan, seperti imipramine atau pseudoephedrine. Jika kita sudah mengetahui penyebab dari sperma encer, selanjutnya kita dapat mengatasi dengan segera sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi sperma yang encer.
Kendalikan Frekuensi Ejakulasi
Idealnya, sperma membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk matang pada testis. Jika kamu sering melakukan hubungan seks atau masturbasi dengan frekuensi yang tinggi tentu akan membuat produksi sperma terus meningkat. Hal tersebut tentu saja akan membuat sperma menjadi encer, sehingga untuk mengatasinya sebaiknya kurangi frekuensi ejakulasi.
Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat
Kualitas sperma juga dapat dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup yang sehat. Jadi jika ingin memiliki sperma yang berkualitas dan kental cobalah untuk melakukan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Pemilihan Celana Dalam yang Tepat
Jika Anda terbiasa menggunakan celana dalam ketat ini juga mempengaruhi kualitas dan produksi sperma menurun. Peningkatan temperatur dan kelembapan dalam buah zakar akan mempengaruhi kualitas sperma. Jadi, bijaklah saat memilih celana dalam.
Tulisan ini sudah tayang di Vanionlinemedia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini