Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Stasiun Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Stasiun Tugu dinilai sudah terlalu padat, terutama di libur Natal dan tahun baru (Nataru), terlebih lagi jika musim mudik lebaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan bahwa stasiun tersebut sudah memerlukan perluasan dan perhatian dari para pemangku kepentingan karena sudah sangat padat. Tujuannya agar Stasiun Yogyakarta dapat mengakomodasi peningkatan jumlah pelanggan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak hanya beautifikasi namun juga dibuat multifungsi sebagai sebuah stasiun yang multimoda. Seperti yang kita ketahui, di sini ada kereta api jarak jauh, kereta api bandara, KRL. Kereta adalah transportasi favorit karena sangat jarang kecelakaan. Saat ini cuaca buruk, dari pada naik bus atau pesawat, mending naik kereta api," kata dia di Stasiun Tugu, Sabtu, 28 Desember 2024.
Terintegrasi dengan Angkutan Umum
Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, kereta api selalu menjadi transportasi andalan karena alasan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. Namun, persoalan akses harus dipikirkan bersama.
"Tidak ada alternatif lain kecuali membangun integrasi dengan layanan angkutan umum perkotaan, seperti Transjogja, sehingga tidak semua orang yang akan melakukan perjalanan dengan kereta api di Stasiun Yogya maupun Lempuyangan menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
Transportasi Favorit
Kota Yogyakarta menjadi tujuan favorit para pelanggan kereta api dari berbagai tujuan. Hal tersebut diungkapkan oleh Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba dalam kunjungannya ke Stasiun Yogyakarta.
Menurut dia, KAI secara nasional telah menjual tiket lebih dari 2,8 juta dan yang sudah berangkat sekitar 1,8 juta. Tujuan utama adalah Kota Yogyakarta, baik di Stasiun Yogyakarta maupun Lempuyangan.
“Untuk kedatangan beberapa kereta di Stasiun Yogyakarta sudah cukup tinggi jumlahnya. Misalnya saja volume penumpang KRL Commuterline sudah mencapai 30 ribu per hari dan KA Jarak jauh hampir 20 ribu per hari,” kata Anne.
Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta sendiri mencatat pada Sabtu (28/12) pukul 09.00 WIB, kepadatan volume penumpang kerta api jarak jauh di Stasiun Yogyakarta mencapai 21.274 penumpang dan Stasiun Lempuyangan mencapai 12.601 penumpang, jauh melebihi stasiun lainnya di Daop 6 Yogyakarta.
Promosi Akhir Tahun
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta mengatakan bahwa pada sisa masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025, PT KAI menggelar promosi akhir tahun.
"Bagi masyarakat yang hendak bepergian menggunakan kereta api di sisa masa Angkutan Nataru 2024/2025 juga bisa memanfaatkan Diskon Year End Sale (YES) Deals untuk mendapatkan tiket kereta api dengan harga lebih terjangkau,” kata dia.
Promo tersebut bisa didapatkan mulai 27 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 dengan tanggal keberangkatan 29 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Kemudian untuk okupansi kereta api-kereta api keberangkatan awal Daop 6 Yogyakarta saat ini telah mencapai total 90 persen atau telah terjual 297.689 tempat duduk. Jumlah tersebut terdiri dari kereta reguler dan kereta tambahan keberangkatan awal Daop 6 Yogyakarta.
Pilihan Editor: Wajah Baru Stasiun Yogyakarta setelah Beautifikasi