Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sumba Timur, Pantai dan Savana yang Elok

Sumba Timur mewakili keindahan Pulau Sumba. Belum banyak wisatawan yang mengeksplorasi Sumba Timur yang wisatanya terbilang lengkap.

5 September 2019 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang wisatawan berfoto di Pantai Mbawana Sumba, Nusa Tenggara Timur. (Dokumentasi Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya, NTT)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Sumba mewakili iklim Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kering. Pemandangan savana yang luas, dengan selang seling hutan yang tak begitu lebat, membuat Sumba Timur menantang untuk dijelajahi. Selain itu, bentang alamnya belum banyak dikunjungi wisatawan, Sumba Timur memiliki wisata sejarah, budaya, bahari, dan alam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Goa Kanabu Wai dan Goa Laditanana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumba Timur memiliki Taman Nasional Matalawa (TNM). Taman nasional ini adalah rumah dari Goa Kanabu Wai dan Goa Laditatana. Kedua goa ini sudah dipetakan, sehingga bisa dijelajahi oleh wisatawan dalam jumlah terbatas dan harus dibimbing pramuwisata. Keduanya sama-sama memiliki aliran air bawah tanah serta stalagnit dan stalaktit yang menakjubkan.

Bendung Kambaniru, Lambanapu

Bendung Kambaniru merupakan mata air yang mengalir di tengah perbukitan Sumba Timur. Bendung ini memiliki lanskap yang indah, meliputi persawahan dan perkebunan masyarakat. Kambaniru makin indah dipandang dari ketinggian, dengan latar pemandangan perbukitan, Kambaniru menghadirkan pemandangan yang tak biasa di Sumba Timur. Anda bisa menyewa perahu untuk menyusuri aliran sungai.

Kampung Rende merupakan kampung megalitikum, zaman prasejarah Sumba Timur terekam di kampung itu. Foto: @paulus.bangun

Kampung Adat

Sumba Timur memiliki kampung adat Kampung Rende dan Umabarra Pau. Keduanya merekam sejarah dataran Sumba era zaman logam. Di dua kampung tersebut terdapat sisa-sisa kebudayaan zaman megalitikum, era prasejarah Sumba. Selain karya seni bebatuan raksasa, di dua kampung itu, wisatawan bisa membeli kain tenun yang kualitasnya terbaik.

Bukit-bukit yang Menawan

Savana di Sumba Timu memiliki bukit-bukit yang unik. Perbukitan nyaris tanpa pohon, namun berselimut rumput. Uniknya, bukit-bukit itu memiliki corak bergaris-garis. Bukit Wariding dan Tanara misalnya. Bila Bukit Wariding merupakan perbukitan yang menggunung-gunung, sementara Bukit Tanara memiliki tekstur garis-garis horisontal yang lembut bila dipandang dari kejauhan. Sementara Bukit Persaudaraan memberikan sensasi lain. Di kaki perbukitan itu, tampak sawah dan kebun, yang memberikan nuansa pedesaan yang kuat.

Pantai Walakiri menyajikan pemandangan bakau yang unik. Foto: @isanovamisaya

Pantai Sumba Timur

Pantai di Sumba Timur bukan hanya mempesona di pinggiran pasir putihnya saja. Justru, pemandangan indah sudah dimulai sejak laut tampak dari kejauhan. Pasir putih dan air kebiruan yang bening, adalah karakter pantai-pantai di Sumba Timur. Jadi, cobalah melihat lautan Suma Timur dari sisi lain.

Pantai Walakiri misalnya, pepohonan bakau yang jarang-jarang menumbuhi pantai, menciptakan siluet yang unik. Pepohonan itu tampak bagai orang yang sedang menari di atas pantai. Sementara Pantai Tarimbang, menjanjikan ombak yang besar untuk bereselancar. Perbukitan batu kapur yang megah di salah satu sisinya, membuat pantai ini tampak megah. Sayangnya, jalanan menuju pantai ini masih sulit. Walhasil sangat jarang wisatawan ke daerah ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus