Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keraton Yogyakarta masih menjadi primadona kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara hingga saat ini. Bagian kunjungan yang paling diminati di kompleks Keraton Yogyakarta salah satunya paket wisata Bangsal Srimanganti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab paket wisata itu memungkinkan wisatawan bisa melihat keanggunan Keraton dari dekat -- beserta peninggalan bersejarahnya -- dan berbagai bentuk kesenian khas Keraton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyempurnakan paket wisata Bangsal Srimanganti ini, divisi kesenian dan pertunjukan dari Karaton Yogyakarta bernama Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo telah menyiapkan format baru yang akan dilaunching untuk wisatawan pada Minggu 1 September 2019.
Divisi kesenian pimpinan Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro itu akan mencoba format baru, dengan memasukkan pementasan tari legendaris Srimpi Kandha.
"Model baru pementasan (Tari Srimpi Kandha) ini mulai diujicobakan untuk umum di Bangsal Srimanganti hari Minggu (1/9) pukul 15.30 WIB," ujar Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji Jumat 30 Agustus 2019.
Dijelaskan, Tari Srimpi Kandha merupakan salah satu tarian ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) V yang memiliki keunikan pada pola garap gendhing atau iringan tarinya.
Dominasi penggunaan kandha (narasi) merupakan keunikan dari Srimpi yang jarang dipentaskan untuk umum ini. Sehingga saat 1 September 2019 nanti, akan menjadi momen yang cukup istimewa. Pasalnya seluruh wisatawan yang mengunjungi Keraton Yogyakarta dapat menyaksikan tari legendaris itu tanpa perlu melakukan reservasi.
Selain itu, tari Srimpi Kandha tak hanya menjadi satu-satunya tarian yang akan ditampilkan oleh KHP Kridhomardowo. Masih ada satu tarian kakung (putra) yang disiapkan, dan akan menjadi kejutan untuk pengunjung Keraton Yogyakarta.
Penampilan kedua tarian ini sekaligus menandai uji coba penataan atau format baru untuk pementasan Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Penataan baru ini diwujudkan dalam minimnya penggunaan kursi, kecuali untuk pengunjung berkebutuhan khusus (disabilitas). Sebagai pengganti, disediakan karpet untuk pengunjung yang ingin menyaksikan pementasan di Bangsal Srimanganti.
Pementasan "Tari Metamorfosis Srimpi Neyeng' karya dengan choreography Mugiyono Kasido, di Teater Salihara, Jakarta, (27/04). (TEMPO/ Novi Kartika)
Selain itu, beberapa rantai pembatas juga akan dipasang untuk alasan keamanan pengunjung Keraton Yogyakarta. Uji coba penataan baru ini diharapkan bisa membawa dampak positif baik bagi pengunjung, pengisi pertunjukan di Bangsal Srimanganti Keraton Yogyakarta.
Wisata Keraton Yogya menjadi favorit karena selain murah meriah juga amat dekat dengan jantung wisata Yogyakarta, yakni Jalan Malioboro. Tiket masuk Keraton Yogya senditi untuk wisatawan lokal berkisar Rp10.000 sedangkan wisatawan mancanegara berkisar Rp 15.000.
PRIBADI WICAKSONO