Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli teh atau tea master Suwarni Widjaja menganggap tradisi minum teh di Taiwan kian diminati sebagai potensi pariwisata. Saat menghadiri acara Taiwan the Muslim Friendly Destination, ia menceritakan tentang kiat minum teh di Taiwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau di Taiwan jangan bingung saat mau minum teh diberi dua gelas (untuk satu orang)," katanya, di UnionSPACE, Satrio Tower, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sambil memperagakan cara menyeduh teh, ia memberikan contoh cara minum teh di Taiwan. Ada dua wadah berukuran kecil, namun berbeda bentuk. Adapun satu gelas bentuknya menyerupai seloki. Sedangkan satu wadah lagi adalah cawan. Meski dua wadah itu berbeda bentuk, tapi memiliki daya tampung yang hampir sama.
"Fungsinya masing-masing gelas berbeda," tuturnya. Gelas yang menyerupai seloki digunakan khusus untuk menghirup aroma teh. Namun aroma itu dihirup ketika teh sudah dituangkan dalam cawan. "Kalau udara di Taiwan dingin, gelas ini (mirip seloki), juga digunakan untuk menghangatkan (telapak) tangan," ucapnya.
Suwarni juga sambil memperagakan caranya. Gelas yang masih hangat itu sudah kosong setelah teh dituangkan. Kemudian gelas dijepit pada masing-masing telapak tangan. Setelah itu telapak tangan digerakkan berlawanan arah.
Saat meneguk teh pun ada cara memegang gelasnya. "Telapak tangan kanan menggenggam bagian atas, yang kiri di bawahnya," tuturnya. Sebagai teman minum teh, masyarakat Taiwan biasanya menghidangkan kue nanas.
teh Oolong (pixabay.com)
Selain tata cara minum teh itu, ada etika yang harus diperhatikan para penikmat minum teh. Bagi wanita yang menggunakan lisptik, penting memastikan tidak meninggalkan bekas warna gincu di cawan. Jika ada bekas lipstik, harus dihapus sebelum meninggalkan meja.
"Di Taiwan membiarkan bekas warna lipstik menempel di gelas atau cawan itu dianggap tidak sopan," ujarnya.