Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tren wahana rekreasi buatan di Indonesia berkembang dari masa ke masa.
Bahkan, atraksi hiburan bikinan manusia saat ini mulai merambah berbagai daerah. “Dan, bukan lagi hanya ada di perkotaan,” kata President Director PT Funworld Prima Rachmat Sutiono, Rabu, 25/7. Dari segi teknologi sudah banyak yang memanfaatkan teknologi VR games untuk menarik minat pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uniknya, banyak wahana hiburan kini juga berada di tempat-tempat tak terduga, semisal minimarket. Jenis permainannya pun kini makin bervariasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, mainan yang berkembang memiliki karakter khusus. Ketua Asosisai Rekreasi Keluarga Indonesia (Arki) Taufik Wumu mengatakan setidaknya ada empat karakter permaianan buatan yang saat ini berkembang di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat pembukaan pameran Fun Asia di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu, 25 Juli 2018.
1. Transaksi permainan
Rata-rata ada dua pilihan transaksi yang digunakan untuk bermain, yakni dengan kartu dan dengan koin. Di Indonesia, tren menggunakan kartu sedang berkembang. Cara ini dinilai lebih efisien dubanding dengan koin. Sementara koin sudah mulai ditinggalkan. "Mayoritas sudah pakai jartu sekarang. Kalau koin ketinggalan zamanlah," ujarnya.
2. Didominasi permainan kelas menengah.
Wahana yang banyak ditemui di Indonesia biasanya untuk kelas menengah. Di antaranya berupa wahana dengan ukuran yang tak terlalu besar dengan tarif permainan yang tidak terlampau mahal. Misalnya adu tembak seperti games yang terdapat di dalam mal. Ada juga wahana yang mengunggulkan gerak tubuh atau dance. "Itu yang sedang disukai anak muda," katanya.
3. Mulai berkembang VR GamesSeorang pengunjung menggunakan kaca mata VR saat memainkan permainan dalam acara Paris Games Week di Paris, Prancis, 26 Oktobe 2016. REUTERS/Benoit Tessier
Teknologi VR atau virtual reality games mulai mencuat. VR memberikan pengalaman lain bermain di dunia maya dengan pengalaman seperti di dunia nyata.
4. Banyak diadopsi dari Cina
Hampir semua wahana di Indonesia diadopsi dan diimpor dari Cina. Misalnya bom-bom car. "Cina menguasai setengah lebih pasar wahana di Indonesia. Bahkan dua pertiga," ujar Taufik.
Permainan dari Cina umumnya merupakan permainan untuk kelas menengah. Selaim Cina, wahana banyak diadopsi dari Taiwan dan Korea. Sedangkan yang ukurannya besar dan masif, seperti roaler coaster, Indonesia masih mempercayakan produsen Eropa.