Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Padang - Berkunjung ke Sumatera Barat, tidak lengkap bila tidak mampir dan menikmati kemegahan Layang Kelok Sembilan. Jembatan yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota itu merupakan salah satu bukti kerya hebat manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Jembatan Kelok Sembilan Wisata Favorit Riau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jembatan ini menjadi akses antara Payakumbuh menuju Pekanbaru, Provinsi Riau. Bentuknya yang berkelok-kelok dan menghubungkan dua dinding bukit terjal membuat banyak orang terkesima memandangnya.
Jembatan megah ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Oktober 2013. Kemagahan itu terasa saat berkendara melintas dari bawah jembatan. Fondasi memutar dan menopang rangkaian jembatan itu menjadi salah satu pemandangan menarik.
Sebelum kendaraan berkelok memutar naik ke bukit, berhentilah untuk menikmati kemegahan dari bawah jembatan. Di lokasi itu memang disediakan spot atau lokasi untuk ber-swafoto dengan latar belakang fondasi yang gagah berdiri.
Pilihan latar belakang lainnya juga bisa didapat dari hiasan bunga taman yang berbentuk "cinta" serta pagar sungai yang mengalir deras yang disediakan di lokasi itu.
Setelah puas berswafoto di bawah jembatan, saatnya mulai naik dan melintas di kelokan tajam hingga menuju atas bukit.
Di lokasi inilah sudah menunggu warung-warung berjejer di tepian pagar jembatan. Dan di sela-selanya warung, ada lokasi swafoto menarik karena latar belakangnya adalah kelokan tajam jembatan yang memiliki total panjang 2.537 meter tersebut.
Dari tempat inilah, jembatan yang terdiri atas enam ruas layang sepanjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter itu memperlihatkan kegagahannya. Karena liukan tajam yang membentang di dua dinding bukit terjal, sangat terlihat jelas dan megah.
Sayang sekali, tenda-tenda warung yang dibuat ala kadarnya di sana menghalangi citra kegagahan jembatan itu. Wisatawan pun harus bersusah payah mencari spot lebih baik untuk menggambil gambar.
Muhammad Rezereno, salah satu wisatawan asal Gresik, mengatakan warung pedagang yang berjejer di samping pembatas jembatan sangat mengganggu pemandangan. “Bahkan berbahaya karena merupakan jalur cepat kendaraan,” kata dia.
ANTARA