Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan Indonesia kini tak perlu mengurus visa untuk mengunjungi Iran. Fasilitas bebas visa ini memudahkan wisatawan Indonesia untuk menjelajahi negara yang terkenal dengan kekayaan warisan budaya dan sejarahnya. Dengan bentang alamnya yang beragam, kota-kota kuno, dan budayanya yang dinamis, Iran menjadi tujuan menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum membuat rencana traveling ke Iran, ketahui dulu fakta yang penting bagi wisatawan yang pertama kali ke sana.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Iran
Waktu terbaik untuk mengunjungi Iran sangat bergantung pada jenis petualangan yang dicari dan wilayah yang ingin dijelajahi karena iklim Iran yang beragam. Secara umum, musim semi (Maret hingga Mei) dan musim gugur (September hingga November) dianggap sebagai waktu yang paling menyenangkan untuk dikunjungi, karena suhu sedang, dan wisatawan dapat menikmati cuaca nyaman di sebagian besar wilayah negara ini. Selama musim-musim ini, wisatawan dapat menjelajahi kota-kota seperti Teheran, Isfahan, Shiraz, dan Yazd dengan nyaman, tanpa panas atau dingin yang ekstrem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musim panas (Juni hingga Agustus) bisa sangat panas, terutama di Iran tengah dan selatan, dengan suhu seringkali melebihi 40 derajat Celcius. Namun, jika tertarik mengunjungi kawasan Laut Kaspia atau kawasan pegunungan di utara yang iklimnya lebih sedang, musim panas tetap bisa dinikmati.
Aktivitas seru di Iran
Jelajahi kota kuno Persepolis
Reruntuhan Persepolis sangat mengesankan. Kota kuno ini dahulu merupakan ibu kota Kekaisaran Persia. Kota kuno ini kini menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kunjungi situs-situs Isfahan
Satu lagi situs yang terdaftar di UNESCO, Isfahan, yang sering disebut sebagai "Setengah Dunia". Kunjungi landmark ikoniknya, termasuk Imam Square (Naqsh-e Jahan Square), Masjid Sheikh Lotfollah, Masjid Imam, dan Istana Ali Qapu. Jelajahi pasar-pasar bersejarah dan kagumi karya ubin dan arsitektur yang rumit.
Jalan-jalan ke kota Shiraz
Shiraz terkenal dengan tamannya yang indah, masjid bersejarah, dan makam penyair Persia terkenal Hafez. Kunjungi Masjid Nasir al-Mulk (Masjid Merah Muda), Taman Eram, dan reruntuhan kuno Persepolis di dekatnya.
Berkunjung ke Yazd
Jelajahi kota kuno Yazd, yang terkenal dengan jalur berliku, arsitektur batu bata lumpur, dan budaya tradisional Persia. Di sana ada Masjid Jameh Yazd, Kompleks Amir Chakhmaq, dan Yazd Atash Behram (Kuil Api Zoroastrian).
Nikmati masakan Persia
Manjakan lidah dengan cita rasa masakan Persia yang kaya dan beragam, yang mencakup hidangan nasi aromatik seperti chelow kebab, semur seperti ghormeh sabzi dan fesenjan, dan beragam kebab lezat, roti, dan makanan penutup seperti es krim kunyit (bastani sonnati).
Bersantai di Laut Kaspia
Bersantai di pantai Laut Kaspia, khususnya di kota resor Ramsar dan Chalus. Nikmati aktivitas berenang, olahraga air, dan hidangan laut segar sambil menikmati pemandangan pantai Iran yang indah.
Pilihan Editor: Persepolis, Keraton yang Dibumihanguskan Alexander Agung