Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ubud Food Festval (UFF) yang digelar 31 Mei hnga 2 Juli 2024 menjadi peluang bagi pelaku kuliner lokal dan global. Bertema "Take it to the Streets", festival tahun ini menawarkan penjelajahan cita rasa kuliner kaki lima di Indonesia dan sekitarnya. Para pecinta kuliner akan dimanjakan dengan kelezatan kuliner kaki lima dan berkesempatan bertemu dengan tokoh kuliner terbaik di Asia.
Pendiri dan Direktur UFF Janet DeNeefe mengaku sangat senang mengundang pengunjung lokal dan mancanegara untuk merasakan kekayaan kuliner Indonesia dalam sajian jajanan kaki lima pada stan-stan di lokasi, mulai dari yang paling tradisional hingga dengan kuliner kreasi baru, selama tiga hari penuh.
Saat membuka festival tersebut Kamis malam, 30 Mei 2024, ia mengatakan selain terkenal dengan keramahtamahan, Ubud bersanding dengan kekayaan kuliner Indonesia yang luar biasa mengundang perhatian pencinta kuliner dunia.
Legenda Kuliner Ni Wayan Murni
Keroncong dan Tari Kecak
Musik keroncong dan tari kecak juga menjadi pengiring dari kemeriahan acara yang berlangsung. Musik keroncong merupakan salah satu musik khas Indonesia. Musik keroncong sendiri merupakan salah satu genre musik yang lahir dari perpaduan budaya barat serta timur. Musik ini menggunakan instrumen musik dawai, suling, dan vokal.
Tari Kecak merupakan pertunjukan drama-tari khas Bali. Tarian ini mempertontonkan banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan suara "cak" dan mengangkat kedua lengan. Iringan musiknya berasal dari seruan kata “cak” oleh para penari.
Ubud Food Festival yang diluncurkan pada 2015 oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati bertujuan menampilkan kekayaan tradisi kuliner Indonesia dalam panggung global. Festival ini merayakan makanan terbaik, sekaligus keanekaragaman masakan Nusantara serta membantu anak muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui kelas master dan demo memasak sambil memberikan peluang berjejaring. Dalam programnya, penyelenggara festival juga memasukkan diskusi-diskusi penting soal masalah-masalah global, seperti lingkungan, keberlanjutan dan sistem makanan.
ANTARA
Pilihan Editor: Cerita Dua Chef Qatar ke Tiga Kota di Indonesia untuk Mencicipi Kulinernya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini