Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada zaman dahulu di benua Amerika, surat-surat dikirim oleh keledai atau bagal. Binatang hasil perkawinan silang keledai dengan kuda itu berjalan menyusuri jalanan menantang untuk mencapai perkampungan suku-suku di perkampungan terpencil. Layanan pos ini belum hilang sepenuhnya di Grand Canyon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terselip di hutan belantara terjal di Grand Canyon, layanan pos AS pengiriman surat ala zaman Wild West itu masih bisa ditemukan. Tradisi menarik ini bisa dilihat di sepanjang Jalur Havasupai di Desa Supai, Arizona.
Tanah Leluhur Suku Havasupai
Suku Havasupai, yang berarti "penduduk perairan biru kehijauan", telah menghuni Grand Canyon selama berabad-abad. Tanah leluhur mereka ada di Ngarai Havasu, pemukiman paling terpencil di wilayah Amerika Serikat. Tempat ini hanya dapat diakses dengan berjalan kaki, menunggang kuda, atau helikopter. Desa Supai terletak jauh di dalam Grand Canyon, dikelilingi oleh air terjun yang menakjubkan, kolam berwarna biru kehijauan, dan dinding ngarai yang menjulang tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena lokasinya yang terpencil, Desa Supai tidak memiliki infrastruktur untuk layanan pengiriman surat konvensional seperti truk pos atau bahkan layanan udara reguler. Akibatnya, Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) telah lama mengandalkan metode unik menggunakan keturunan keledai untuk mengirimkan surat ke desa tersebut. Tradisi ini sudah ada sejak lebih dari satu abad dan berlanjut hingga hari ini. Ini membuat desa ini tidak benar-benar terisolasi, penduduk dan pelaku bisnis masih bisa menerima surat mereka meskipun medannya menantang.
Jalanan Menantang
Perjalanan bagal surat dimulai di Puncak Bukit Hualapai, ujung jalan setapak menuju Grand Canyon. Dari sini, bagal dan pawangnya memulai perjalanan sulit sejauh 8 mil di sepanjang Jalur Havasupai. Jalur ini berkelok-kelok melewati tikungan curam dan medan berbatu, menurun hampir 2.000 kaki ke dasar lembah tempat Desa Supai berada.
Bagal yang membawa surat melintasi jalan sempit dan tepian berbahaya membawa hingga 200 pon surat dalam tas kanvas yang diikat erat di punggungnya. Metode pengiriman ini tidak hanya menghormati tradisi suku, tetapi juga menjamin pengangkutan barang-barang surat penting yang aman dan andal, termasuk surat, paket, dan perbekalan yang dibutuhkan masyarakat.
Warisan Budaya Grand Canyon
Mengirimkan surat dengan bagal menghadirkan banyak tantangan, termasuk kondisi cuaca Grand Canyon yang tidak dapat diprediksi, medan terjal yang memerlukan navigasi yang cermat, dan tuntutan fisik yang dibebankan pada bagal dan penangannya. Namun, tradisi ini juga sangat bermanfaat, menumbuhkan rasa kebersamaan dan melestarikan warisan budaya di tengah keindahan alam Grand Canyon yang menakjubkan.
Pengiriman surat ala Wild West dengan bagal ini melambangkan ketahanan, kecerdikan, dan hubungan abadi antara suku dan tanah leluhur mereka. Kini, ini menjadi bagian dari wisata Grand Canyon.
TIMES OF INDIA