Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu potensi wisata yang belum banyak dilirik saat ini adalah wisata olahraga atau sport tourism yang merupakan penggabungan antara olahaga dan wisata. Sejumlah mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Penelitian Koskma Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pun menggagas sport tourism menyasar Desa Gunung Gajah, Bayat, Klaten Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Desa Gunung Gajah ini potensial untuk sport tourism karena memiliki potensi wisata berupa Puncak Arjuna yang dikelilingi oleh hutan milik Perhutani," kata Miya Kurniawati, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim UKMF UNY, Senin, 10 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di hutan Perhutani itu, terdapat pohon jati hingga mahoni bersuasana sejuk dan nyaman serta didukung karakteristik desa yang masih menjunjung tinggi adat istiadat setempat.
Bentuk sport tourism yang dibidik UNY di kawasan itu adalah dengan mencoba mengembangkan paket wisata layaknya sebuah paket perjalanan bagi wisatawan agar bisa melihat atau menyaksikan dan sekaligus mengalami berbagai aktivitas fisik di lokasi tersebut. Prinsipnya seperti olahraga sembari berwisata.
"Misalnya dalam paket itu ada kegiatan EduSport tourism, yang di dalamnya ada aktivitas ekowisata, outboud dan juga sport and culture festival," kata Muhammad Hajid Nugraha, anggota lain tim UNY itu.
Hajid mengatakan di Indonesia mulai tahun 2009 sport tourism sudah mulai dikenal oleh masyarakat dan menjadi ikon menarik. Beberapa kegiatan sport tourism yang sudah ada seperti Sport Marathon, Jakarta Marathon serta balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.
Mahasiswa lainnya dalam anggota tim itu, Ova Dhea Ariesta menuturkan sebenarnya di masa pandemi Covid-19 ini, minat melakukan pariwisata olahraga ini cukup tinggi. "Namun sebagian masyarakat masih belum mengerti bahwa olahraga tertentu di suatu lokasi yang memiliki daya tarik wisata itu masuk dalam kategori sport tourism," kata dia.
Tim yang beranggotakan Dalu Danangjaya, Nindia Rizma Widyani, Ardiezce Setya Ramadhan, Andi Setiawan, Rizki Juniarti, Gary Mahardika Firdaus, Anindya Ariska Mentari, Fitri Ayu Ningrum, Diah Dentaria Ramida, Rahmawati Putri Rianti, Taufik Hidayat, dan Muhammad Ertam Hidaya itu juga menemukan potensi lain Gunung Gajah.
Selain miliki bentang alam yang menarik, masyarakatnya masih menjaga lestarinya kesenian seperti wayang, gamelan dan tarian-tarian. "Dalam bidang olahraga, senam dan bola voli menjadi pilihan kelompok ibu-ibu dan menjadi kegiatan rutin setiap minggu” kata Ova.
Tim UNY pun menggagas Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) sebagai awal pengembangan sport tourism di Desa Gunung Gajah, Bayat, Klaten itu.