Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Planetarium dan Observatorium Jakarta menambah jumlah teleskop untuk menampung antusiasme peserta yang ingin mengamati supermoon dan gerhana bulan total pada 31 Januari 2018. Observasi gerhana bulan total ini akan diadakan di Plaza Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Warga yang ingin mengamati gerhana bulan dan supermoon dengan memanfaatkan fasilitas Planetarium itu bisa mendaftar melalui online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Satuan Pelaksana Teknis Pertunjukkan dan Publikasi Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) Taman Ismail Marzuki, Eko Wahyu Wibowo, mengatakan hingga pukul 17.12 WIB hari ini, 26 Januari 2018, ada 3.150 pendaftar. Terdiri dari 2.698 dewasa dan 452 anak-anak.
"Karena pendaftar makin banyak, kami tambah teleskop dari 11 menjadi 15. Hari ini sudah kami rakit dan siap," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat, 26 Januari.
Dia mengatakan sistem pendaftaran dipakai untuk melakukan estimasi penyediaan alat. "Tapi tanpa mendaftar, pengunjung juga boleh masuk."
Planetarium Jakarta awalnya menyiapkan 11 teleskop bagi pengunjung yang ingin mengamati fenomena supermoon dan gerhana bulan total. Melihat besarnya minat khalayak untuk mengamati, akhirnya fasilitas teleskop pun ditambah.
Selain itu, akan ada astronom yang memandu dan menerangkan proses gerhana. Totalnya ada 22 astronom. 7 di antaranya dari Planetarium dan 15 dari komunitas Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).
Kegiatan ini akan dibuka pukul 17.00 WIB pada 31 Januari. Tidak ada biaya masuk alias gratis. Pengunjung juga bisa melihat bulan dari taman di luar gedung.
Menurut Eko, melihat gerhana bulan secara langsung tidak berbahaya karena sinarnya hanya pantulan dari sinar matahari sehingga tidak terlalu kontras antara ketika gerhana dan tidak. Peristiwa ini dapat disaksikan oleh semua pengamat di wilayah Indonesia.
Namun, tahapan gerhana yang mudah diamati oleh awam adalah mulai pukul 18:48:27 WIB hingga pukul 22:11:11 WIB. Saat inilah bulan memasuki bayang-bayang utama alias umbra Bumi. Wajah Bulan, yang seharusnya dalam fase purnama, sebagian menjadi gelap. Hal ini membuat wajah bulan di bagian tepi menjadi agak cekung.
Peristiwa gerhana bulan total aman dilihat dengan mata telanjang tanpa alat bantu semisal kekeran, teleskop, atau teropong. Tidak berbahaya bagi kesehatan mata. Namun mengamati bulan dalam fase purnama cukup menyilaukan. Jadi, tidak disarankan berlama-lama melihatnya.