Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta tengah menyusun standar operasional prosedur sebelum membuka kembali layanan kepada masyarakat. Prosedur standar itu wajib dibuat dan diterapkan selama masa new normal untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Gembira Loka, A. Tirtodiprojo mengatakan, dalam tahap awal new normal yang diproyeksikan mulai Juli 2020, kebun binatang itu akan membatasi jumlah wisatawan. "Pada awal dibuka, maksimal hanya untuk 2.500 wisatawan," kata pria yang biasa disapa Joko ini, Kamis 4 Juni 2020. Sebelum pandemi, kapasitas kunjungan di Kebun Binatang Gembira Loka bisa mencapai belasan ribu orang dalam sehari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joko menjelaskan, pada fase pertama itu tidak semua wahana akan dibuka. Ikan hias di wahana akuarium yang berada di ruang tertutup, wahana gajah tunggang dan unta tunggang belum dibuka untuk mencegah kerumunan.
Jumlah kursi penumpang transportasi keliling atau taring yang dapat diduduki juga dikurangi agar penumpang dapat menjaga jarak satu sama lain. "Kami tidak akan tergesa-gesa atau latah untuk segera buka," kata Joko.
Wisatawan kunjungi Kebun Binatang Gembira Loka Yogya saat libur Nyepi (7/3). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Selain membatasi kunjungan, mengatur pembukaan wahana, dan jarak antar-pengunjung, pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga menerapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Para pengunjung harus menerapkan physical distancing atau menjaga jarak, mencuci tangan dengan hand sanitizer, dan pakai masker. Pengelola juga akan membagikan sarung tangan plastik sebagai pengingat agar tidak sering memegang permukaan benda yang kemungkian terpapar virus.
Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta tutup karena Covid-19 sejak akhir Maret 2020. Penutupan diperpanjang hingga akhir April, kemudian akhir Mei, dan yang terkini sampai akhir Juni 2020.