Wisatawan Nyaris Tenggelam, Waspadai Gelombang Tinggi Pantai Selatan Yogya Jelang Kemarau

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang wisatawan asal Klaten Jawa Tengah, SAN, 18 tahun nyaris kehilangan nyawa setelah terseret arus dan tenggelam di Pantai Parangtritis Yogyakarta Sabtu, 13 Mei 2023. Remaja itu ditemukan dalam kondisi lemas tak berdaya pada malam hari sekitar pukul 21.30 dalam posisi terombang ambing ombak pantai. Hingga akhirnya berhasil dievakuasi petugas Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda DIY dan tim SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis.

Korban terbawa Arus Air Laut di Pantai Parangtritis

"Berawal dari informasi pemancing yang melihat korban tenggelam di Pantai Porangan, Parangtritis lalu dilaporkan petugas yang berpatroli, saat itu korban kondisinya terbawa arus air laut," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul Inspektur Satu I Nengah Jeffry, Ahad, 14 Mei 2023.

Setelah berhasil dievakuasi petugas ke pinggir pantai, korban langsung dibawa ke klinik terdekat hingga nyawanya dapat diselamatkan. Polisi sendiri masih mendalami penyebab tenggelamnya remaja perempuan itu di pantai saat malam hari.

Menelang musim kemarau ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta wisatawan juga masyarakat di sekitar pantai selatan tetap waspada dengan gelombang tinggi. Gelombang setinggi 2,5 - 4 meter masih berpotensi terjadi kurun waktu 14-15 Mei mendatang. 

Tak hanya di satu wilayah, tinggi gelombang itu juga berpeluang terjadi di  perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Di perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY itu cuaca umumnya berawan. Angin umumnya bertiup dari
arah Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6 - 25 knot.

Pada akhir bulan lalu, tiga wisatawan remaja asal Subang, Jawa Barat terseret ombak saat bermain di Pantai Parangtritis. Kedua wisatawan berhasil diselamatkan. Adapun satu orang ditemukan meninggal di Pantai Widuri yang masih satu deretan pantai selatan Yogyakarta.