Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Yogyakarta Branding Lima Kampung Wisata Dekat Malioboro

Branding kampung wisata itu salah satunya dengan menggelar Festival Kampung Wisata yang tahun 2023 ini dilakukan sebanyak enam kali.

9 Agustus 2023 | 14.26 WIB

Gapura kampung wisata Sayidan. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Gapura kampung wisata Sayidan. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - ,Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyatakan saat ini tengah gencar membranding lima kampung wisata yang berlokasi tak jauh dari Jalan Malioboro. Branding kampung wisata itu salah satunya dengan menggelar Festival Kampung Wisata yang tahun 2023 ini dilakukan sebanyak enam kali dengan titik lokasi berbeda beda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kota Yogya memiliki 25 kampung wisata, itu semua perlu dikupas dan diangkat keunikannya agar wisatawan tertarik," kata Kepala Dinpar Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko, Selasa 8 Agustus 2023.

5 Kampung Wisata dengan Daya Tariknya

Di wilayah tengah, tak jauh dari Jalan Malioboro, misalnya. Terdapat sedikitnya lima kampung wisata yang saat ini dibranding melalui festival. Kelimanya adalah Kampung Wisata Pakualaman
Sayidan, Gunung Ketur, Patangpuluhan, dan Gedongkiwo. Wahyu menuturkan kelima kampung yang dekat Malioboro itu masing masing memiliki daya tarik. Terutama bagi mereka yang hobi blusukan kampung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Lima kampung wisata ini selain memiliki peninggalan bangunan bersejarah juga memiliki ragam atraksi seni dan budaya, mulai dari tarian tradisional, jatilan dan pertunjukan musik," kata dia.

Kampung Wisata Pakualaman contohnya. Kampung ini merupakan penyangga kawasan objek wisata Keraton Kadipaten Pakualaman dan Museum TNI jalan Jendral Sudirman. Mengunjungi area Pakualaman, tak bisa dilepaskan dengan keberadaan  Istana Kadipaten Puro Pakualaman dan Pangeran Natakusumo (Putra Sri Sultan Hamengkubuwono I) yang kemudian ditahtakan menjadi Pakualam I. 

Kampus wisata Kauman Puro Pakualaman. Tempo/Pribadi Wicaksono.

Kampung Wisata Pakualaman juga memiliki daya tarik dari seni Karawitan, Jemparingan (panahan tradisional), Kerajinan Batik tulis motif khas Puro Pakualaman, kerajinan berbahan dasar bambu, kuningan, kayu. Di area Pakualaman, wisatawan juga bisa mencoba kuliner setempat yang kerap ramai pengunjung. Seperti Gudeg Permata serta kawasan kuliner Sewandanan yang salah satunya terkenal dengan kuliner es krim rujak.

Selain Pakualaman, ada pula Kampung Wisata Sayidan yang berada di sepanjang bantaran Sungai Code bagian tengah. Atraksi dan daya tarik yang dikembangkan di antaranya juga berbasis air (sungai code) yaitu peraon dengan menggunakan perahu karet serta ban truk. Di Sayidan juga terdapat bangunan cagar budaya tempat ibadah warga Tiong Hoa yaitu Klenteng Gondomanan yang usianya sudah ratusan tahun. 

Wahtu menuturkan, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga telah menggandeng berbagai pihak untuk mendorong pariwisata Kota Yogya itu  Seperti asosiasi biro perjanan atau Asita, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan perguruan tinggi untuk mendukung perkembangan kampung wisata. Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya eksistensi kampung wisata akan berlanjut berdasarkan kegiatan turun temurun yang menjadi unggulan di kampung itu.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus