Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Yunani Larang Turis Pakai Jenis Sepatu Ini di Beberapa Tempat Wisata

Tempat-tempat wisata Yunani yang termasuk dalam daftar warisan dunia, seperti Acropolis dan Epidaurus, melarang turis menggunakan sepatu ini.

18 Maret 2025 | 12.29 WIB

Acropolis dan Parthenon terlihat diterangi dengan sistem pencahayaan baru di Athena, Yunani, 30 September 2020. Sistem pencahayaan baru di Acropolis dan Parthenon tersebut, yang menggunakan perlengkapan pencahayaan LED berdaya rendah, diluncurkan pada 30 September. Xinhua/Marios Lolos
Perbesar
Acropolis dan Parthenon terlihat diterangi dengan sistem pencahayaan baru di Athena, Yunani, 30 September 2020. Sistem pencahayaan baru di Acropolis dan Parthenon tersebut, yang menggunakan perlengkapan pencahayaan LED berdaya rendah, diluncurkan pada 30 September. Xinhua/Marios Lolos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Spanyol melarang turis mengenakan pakaian minim di tempat umum selain pantai dan kolam renang, Yunani tak mau kalah. Negeri Para Dewa itu juga punya aturan tidak biasa untuk pelancong, tak boleh mengenakan jenis sepatu tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempat-tempat wisata yang termasuk dalam daftar warisan dunia, seperti Acropolis dan Epidaurus di Athena, melarang wisatawan menggunakan sepatu stiletto atau sepatu tinggi dengan tumit runcing. Jika nekat menggunakan sepatu jenis itu, wisatawan bisa terancam denda hingga 900 euro atau sekitar Rp 16 juta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Larangan ini dibuat bukan tanpa alasan. Dilansir dari Express.co.uk, Selasa, 18 Maret 2025, stiletto berisiko merusak monumen bersejarah. Aturan tentang larangan ini sudah ada dalam undang-undang yang diperkenalkan oleh pemerintah Yunani pada 2009.

Sepatu stiletto berisiko menimbulkan goresan di tempat-tempat kuno itu. Goresannya mungkin tidak besar, tapi bayangkan jika penggunanya ada ribuan. Banyaknya goresan itu akan merusak situs. Sekadar informasi, situs seperti Acropolis dikunjungi jutaan orang per tahun. Sejak tahun lalu, pemerintah telah membatasi kunjungan hanya 20.000 orang per hari. 

Undang-undang pemerintah membantu melestarikan harta karun bersejarah ini untuk generasi mendatang, jadi ini merupakan sebuah langkah penting dalam melindungi warisan budaya Yunani.

Wisatawan Perlu Tahu Aturan 

Banyak destinasi wisata membuat aturan unik yang mungkin tidak ada di tempat lain. Dawn Morwood, salah satu direktur agen perjalanan Cheap Deals Away, menyarankan, wisatawan dapat menghindari denda dengan melakukan sedikit riset tentang keanehan hukum di destinasi mereka sebelumnya. "Saya selalu menyarankan untuk memeriksa informasi turis resmi dan melakukan pencarian cepat di Google untuk peraturan tidak biasa yang dapat memengaruhi kunjungan Anda. Dengan begitu, Anda dapat fokus menikmati perjalanan,” kata dia. 

Perlu dicatat bahwa sepatu hak tinggi tidak dilarang sepenuhnya di Yunani, tetapi sebaiknya selalu periksa aturan untuk situs tertentu.

Faktanya, bukan hanya alas kaki yang diatur. Sejak 2009, wisatawan juga dilarang mengunjungi situs bersejarah saat mabuk, dan makanan, minuman, serta melakukan pertunjukan di lokasi dilarang sebagai bagian dari upaya pelestarian.

Yunani telah memberlakukan peraturan lain untuk melindungi warisannya. Misalnya, wisatawan yang mengambil bagian peninggalan sejarah sebagai suvenir dapat dijerat hukum. 

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus