Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - SMP Negeri 6 Kota Bekasi menyatakan sejauh ini ada tiga siswinya yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di sekolah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Humas SMP Negeri 6 Kota Bekasi, Alis Maryamah mengatakan terduga pelaku pelecehan mengatakan sudah dijemput polisi untuk penyelidikan. Pihak sekolah juga telah meminta klarifikasi terhadap terduga pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebatas dipegang dan chat saja," kata Alis yang menjelaska isi klarifikasi terduga pelaku kepada wartawan di SMP Negeri 6, Senin, 1 Agustus 2022.
Terduga pelaku merupakan staf administrasi di sekolah itu yang sudah bekerja sejak 2013. "Tadi jawabannya memang tidak, hanya sekedar chat saja, dan itu bukan dia sendirinya, ada respon juga dari si korban, seperti itu pengakuannya," kata Alis menambahkan.
Ia menuturkan, isu dugaan pelecehan seksual di sekolah tersebut mulai santer terdengar pada Jumat pekan lalu. Namun karena bersamaan dengan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB), isu tersebut sempat tertutup.
Dugaan pelecehan seksual itu kembali mencuat pada Ahad lalu setelah viralnya tangkapan layar chat para korban di media sosial.
Sayangnya, kata dia, pihak sekolah tidak mendapatkan laporan dari korban yang mayoritas merupakan alumni sekolah. Karena itu, sekolah kesulitan untuk mengidentifikasi para korban.
Sekolah, kata dia, kemudian melakukan pemeriksaan dan mendapatkan laporan bahwa tiga siswinya yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. "Untuk korban di sini (yang masih sekolah), kita harus memulihkan trauma siswa, kita tetap akan melakukan bimbingan," ucap Alis.
Ia menambahkan, terduga pelaku telah bekerja di sekolah tersebut sejak 2013. Alis menerangkan dugaan pelecehan seksual dilakukan di lingkungan sekolah.
Kasus ini telah mendapat perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Bekasi dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Bekasi Kota yang turun melakukan investigasi ihwal dugaan pelecehan seksual di lingkungan sekolah.
Alis mengatakan sekolah bersama dengan KPAI Kota Bekasi tengah melakukan pendampingan untuk pemulihan trauma kepada para korban. Adapun, korban-korban yang diviralkan chatnya, kata dia, sekolah belum bisa mengidentifikasi.
“Justru kami kesulitan untuk mencari korban, kalau di IG kan dikatakan korban ini ini dengan macam macam seperti itu. Justru kita minta mana korbannya,” ucapnya.
ADI WARSONO
Baca juga: