Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

10 Fakta Klinik Aborsi Ilegal di Duren Sawit, Janin Dibuang di Toilet

Rangkuman fakta-fakta seputar klinik aborsi ilegal di Duren Sawit.

21 Mei 2023 | 18.25 WIB

Ilustrasi aborsi. PEDRO ARMESTRE/AFP/Getty Images
Perbesar
Ilustrasi aborsi. PEDRO ARMESTRE/AFP/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi membongkar praktik aborsi ilegal di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Klinik aborsi ilegal yang dilakukan Salimah berada di Kompleks Billy & Moon, Jalan Tumpi 1 Blok CE 4 Nomor 9C Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit itu digerebek polisi pada Rabu, 17 Mei 2023. Tempo merangkum fakta-fakta terkini soal praktik ilegal ini.

Tangkap lima orang, modusnya jemput di depan Rumah Sakit

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Leonardus Simarmata menuturkan, pelaku yang ditangkap berjumlah lima orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu pelaku, berinisial EP berperan menjemput pasien yang akan menggugurkan kandungannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Modusnya, pasien menghubungi tersangka SR, lalu diarahkan menuju ke depan rumah sakit di Jalan Kayu Putih, Pulogadung. Dijemput pake mobil, dibawa ke tempat praktik," ujar Leonardus, Jumat, 19 Mei 2023.

Tak ada hubungannya dengan Rumah Sakit

Polisi memastikan tidak ada hubungan antara rumah sakit yang jadi titik jemput dengan klinik aborsi tersebut. Lokasi rumah sakit hanya digunakan sebagai titik untuk menjemput pasien.

"Ada peran tersangka yang jemput, kemudian diarahkan diputar-putar lalu ke tempat praktik," tutur Dhimas Prasetyo.

Ada syarat khusus, tak boleh diantar laki-laki

Syarat khusus pasien klinik aborsi ilegal itu tidak boleh diantarkan oleh laki-laki, serta hanya boleh diantar dua hingga tiga orang.

Aborsi dilakukan dengan cara vakum

Ketika sampai di klinik aborsi, kandungan pasien akan dicek USG lebih dulu. Barang bukti yang ditemukan ada obat bius yang diduga digunakan saat melakukan aborsi.

"Kemudian pasien dilakukan aborsi dengan cara vakum," kata Leonardus.

Selain tersangka EP yang berperan membawa mobil untuk menjemput pasien, tersangka lain adalah SR yang bertugas menjaga tempat praktik dan menerima pembayaran dari pasien. Sedangkan tersangka utamanya adalah Salimah.

"Dia tersangka utama yang lakukan praktik aborsi," tutur Leonardus.

Salimah dibantu oleh tersangka HH ketika proses menggugurkan kandungan. Tersangka terakhir yang ditangkap adalah IS, yang berperan sebagai penjaga dan pengawas tempat aborsi.

Klinik ilegal buat situs hingga pasang iklan

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Dhimas Prasetyo mengatakan, kelompok ini membuat situs sendiri dan memasang iklan. Sehingga para pasien dengan mudah mencari dengan kata kunci "cara gugurkan".

"Modusnya setelah ada nomor WhatsApp yang dihubungi, dari WhatsApp diarahkan ke rumah sakit yang disampaikan. Seolah-olah tindakan resmi," kata Dhimas.

Ada tiga hingga empat pasien per hari

Jumlah pasien yang diterima sebanyak tiga hingga empat orang per hari, bahkan paling banyak delapan orang. Tarif aborsi ilegal yang dipasang sekitar Rp 4,5 juta hingga Rp 9 juta lebih, sesuai dengan usia kandungan pasien.

Tak punya keahlian, awalnya coba-coba

Tersangka Salimah membuka praktik aborsi ilegal berawal dari coba-coba hingga akhirnya berjalan setahun. Dhimas Prasetyo menuturkan, tersangka mendapatkan kemampuannya dari belajar sendiri.

"Tersangka S ini, sama sekali nggak punya keahlian bidang medis, hanya otodidak. Pernah dampingi seorang dokter, tapi sudah tutup sekarang," kata Dhimas.

Pasien diberi jadwal kontrol setelah gugurkan kandungan

Setelah operasi, pasien akan diberi jadwal kontrol satu atau dua kali. Kemudian mereka diberi obat-obatan yang masuk dalam kategori obat keras.

Polisi masih menelusuri dari mana suplai obat-obatan itu didapat. "Nanti ditelusuri cara dapatnya. Obat keras semuanya juga dapat ilegal, HCL juga ilegal. Ditelusuri, kok bisa dapat obat-obatan itu," kata Dhimas.

Larutkan janin dengan cairan kimia

Polres Metro Jakarta Timur juga ungkap bagaimana para tersangka klinik aborsi ilegal di Duren Sawit membuang jasad janin yang digugurkan. Dhimas Prasetyo menuturkan, janin yang sudah dikeluarkan dilarutkan menggunakan cairan kimia.

"Jadi mereka taruh di ember plastik, lalu dilarutkan di situ. Jangankan daging atau tubuh manusia, besi juga hancur kena HCL. Kena HCL, terurai jasad bayi di HCL, dibuang ke toilet," ujar Dhimas di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat, 19 Mei 2023.

Polisi masih telusuri asal obat-obatan keras

Polisi masih menelusuri dari mana suplai obat-obatan itu didapat. "Nanti ditelusuri cara dapatnya. Obat keras semuanya juga dapat ilegal, HCL juga ilegal. Ditelusuri, kok bisa dapat obat-obatan itu," tutur Dhimas.

M. FAIZ ZAKI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus