Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

11 Senjata TNI AD Hilang dari Heli MI-17 yang Jatuh di Papua

Sebelas senjata api milik TNI AD yang ada di Heli MI-17 hilang.

15 Februari 2020 | 11.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, 20 Agustus 2015. Sebanyak 25 jenazah yang dibawa pesawat Trigana Air jenis twin otter dan helikopter TNI AD jenis Mil Mi-17, untuk dibawa ke RS Bhayangkara di Jayapura ANTARA/Andika Wahyu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal Herman Asaribab, mengatakan 11 senjata api yang dibawa awak dan penumpang helikopter Heli MI-17 tidak ditemukan tim yang mengevakuasi helikopter ini di kawasan Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Memang benar dari laporan yang diterima terungkap senjata api yang dibawa korban tidak ditemukan," kata Asaribab, di Jayapura, Sabtu, 15 Februari 2020.

Dari laporan itu, kata dia, ada 11 senjata organik TNI AD yang kemungkinan dibawa masyarakat yang berburu. “Kami akan melakukan pendekatan agar ke 11 pucuk senjata api itu segera dikembalikan,” kata dia.

Adapun senjata api milik TNI AD yang hilang itu diantaranya tujuh jenis senapan serbu SS-1, tiga pistol, dan satu pelontar granat alias GLM.

Helikopter buatan Russian Helicopter, Rusia, itu hilang pada 28 Juni 2019 di Pegunungan Papua. Helikopter ini ditemukan pada Jumat, 14 Februari 2020 pukul 12.30 WIT. Tim evakuasi berhasil menuju lokasi puing dan menemukan 12 jenazah.

 
 

Personel pengawak MI-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Kemudian anggota Batalion Yonif 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus