Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alarm kebakaran tidak menyala saat kebakaran terjadi di Gedung Karya, kantor Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, pada Ahad, 8 Juli 2018, pukul 04.15. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Baitul Ihwan menyatakan alarm memang tidak berbunyi karena tidak ada panas yang timbul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang ditimbulkan bukan api, hanya asap," katanya di halaman kantor Kementerian Perhubungan, Senin, 9 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walau demikian, Baitul mengatakan tetap akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyebab kebakaran yang menewaskan tiga orang itu.
Baca: Nginap di Kantor, Korban Kebakaran Gedung Kemenhub Akan Ujian S2
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta Subejo mengatakan alat pendeteksi kebakaran tak berfungsi karena gedung tengah direnovasi.
Baitul menyatakan struktur dan kelengkapan Gedung Karya sebenarnya sudah didesain untuk menghadapi bencana kebakaran. Atas kebakaran yang terjadi pada Ahad pagi, Baitul meyakini tak ada prosedur yang dilanggar.
"Sudah melakukan SOP (standar operasional prosedur), simulasi evakuasi, begitu juga kelengkapan-kelengkapan," ujarnya.
Baitul menjelaskan, kondisi ruangan di gedung kantor Kementerian Perhubungan pasca-kebakaran dalam keadaan baik. Pernyataan tidak ada api itu, menurut dia, juga terlihat dari berkas dokumen yang tidak terbakar.
Dia punya dugaan sendiri atas kebakaran tersebut. "Korsleting listrik," ucapnya.
Baca: Gedung Kemenhub Kebakaran, Dari Sini Sumber Awalnya Api
Akibat kebakaran di Gedung Karya, tiga orang meninggal dan 20 lainnya dilarikan ke rumah sakit. Korban terjebak di dalam gedung penuh asap selama hampir empat jam.
Korban meninggal adalah Khoirul dan Santoso. Petugas menemukan keduanya di tangga darurat lantai 12 gedung. Sedangkan satu korban tewas lain, M. Ridwan Ernaldi, merupakan pegawai di Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.
Api diduga berawal dari ruang kamera pengawas closed-circuit television (CCTV) di lantai P1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Susilo mengatakan dua korban tewas dalam kebakaran itu merupakan pekerja kontraktor, yang sedang mengerjakan proyek renovasi interior Gedung Karya.