Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir

Skor IPK 2024 masih menyisakan banyak catatan dan tak cukup kuat untuk menyimpulkan kondisi antikorupsi Indonesia membaik.

13 Februari 2025 | 13.27 WIB

Ilustrasi korupsi. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi korupsi. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Transparency Internationa (TI) telah merilis skor indeks persepsi korupsi atau IPK 2024. Hasilnya, Indonesia mengalami peningkatan tiga poin dari 34 pada 2023 menjadi 37 poin pada 2024. Peningkatan skor itu menempatkan posisi Indonesia berada di posisi ke-99 dari 180 negara yang diukur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meskipun secara umum IPK Indonesia merangkak naik, Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai ada penurunan skor pada tiga sumber data IPK. Tiga indikator itu adalah penggunaan sumber daya publik untuk kepentingan pribadi, korupsi politik yang melibatkan tiga rumpun kekuasaan, dan penyuapan kegiatan bisnis seperti ekspor, impor, dan perolehan kontrak publik.  

"Skor Indonesia kali ini juga masih merosot dibandingkan dengan skor tertinggi yang pernah Indonesia dapat, yaitu 40 pada 2019," kata Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah, dalam keterangan resminya, Rabu, 12 Februari 2025. 

Wana mengatakan kenaikan skor IPK 2024 masih menyisakan banyak catatan dan tak cukup kuat untuk menyimpulkan kondisi antikorupsi Indonesia membaik. Terlebih untuk menghadapi tahun pascapolitik dan beragam kebijakan baru pemerintah yang mempunyai kerentanan korupsi cukup tinggi. 

Skor IPK Indonesia dalam Sepuluh Tahun Terakhir

1. 2014 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada 2014, IPK Indonesia tercatat berada di poin 34 sekaligus naik dua poin dari 2013 yang hanya 32 poin. Pada tahun tersebut, Indonesia menduduki peringkat 107 dari 175 negara yang diukur, 

2. 2015

Pada 2015, Indonesia mencatatkan IPK 36 naik dua poin dari 2014. Peringkat Indonesia pun melonjak di angka 88 dari 166 negara yang diukur. 

3. 2016

Pada 2016, IPK Indonesia naik satu poin ke angka 37. Namun, peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan ranking Indonesia yang turun ke 90 dari 176 negara yang diukur. 

4. 2017

Pada 2017, Indonesia mengalami stagnansi dalam perolehan skor IPK yang sama-sama di angka 37. Ranking Indonesia juga turun enam poin ke 96 dari 180 negara yang diukur.

5. 2018

Pada 2018, IPK Indonesia hanya naik satu poin dari tahun sebelumnya menjadi 38. Ranking Indonesia di tahun ini naik tujuh ke 89 dari 180 negara yang diukur.

6. 2019

Pada 2019, Indonesia mendapatkan 40 poin dan bertengger di posisi 85 dari 180 negara. Ini sekaligus menjadi salah satu skor IPK tertinggi yang pernah diraih Indonesia.

7. 2020

Pada 2020, Indonesia mengalami penurunan 3 poin dari 40 menjadi 37 poin dan turun dari posisi 85 ke 102 dari 180 negara.

8. 2021

Pada 2021, Indonesia mengalami kenaikan satu poin dari 2020 menjadi 38 poin. Posisinya berada di 96 dari 180 negara.

9. 2022

Pada 2022, Indonesia mengalami penurunan empat poin menjadi 34 poin. Posisi Indonesia turun drastis dari 96 ke posisi 110 dari 180 negara.

10. 2023

Pada 2023, Indonesia tidak mampu mendongkrak IPK yang hanya 34 poin saja. Pada tahun ini Indonesia menduduki peringkat 115 dari 180 negara. 

Ade Ridwan Yandwiputra, Faisal Javier, dan Ananda Bintang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus