Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah atau Polda Jawa Barat telah menyerahkan 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin. Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Jules Abraham Abast, menyampaikan RS Polri memiliki alat penunjang yang lengkap untuk mengidentifikasi korban kecelakaan di jalan tol itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tenaga spesialis dan sarana penunjang lebih lengkap," ujar Jules dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Jules mengatakan, RS Polri juga memiliki lemari penyimpanan jenazah yang kapasitasnya memadai untuk menampung 11 jasad tersebut. Lemari ini, tutur dia, bakal menjamin jenazah awet.
Polda Jawa Barat mengirimkan 13 kantong jenazah yang terdiri dari 11 jasad dan dua potongan tubuh korban kecelakaan KM 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jenazah tersebut tiba di RS Polri kemarin sekitar pukul 14.00.
Total ada 12 orang meninggal akibat kecelakaan beruntun ini. Adapun satu jenazah telah teridentifikasi atas nama Najwa Ghefira, perempuan 22 tahun. Jasad warga Bogor itu telah dipulangkan kepada keluarga. Kini tersisa 11 jenazah yang identitasnya belum diketahui.
Menurut Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Hariyanto, pihaknya baru berhasil mengungkap identitas satu jenazah. "Sudah satu yang teridentifikasi dari gigi atau odontologi," ucapnya.
Kecelakaan terjadi di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek di wilayah Kabupaten Karawang. Ada tiga kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun itu, yakni bus Primajasa nomor polisi B-7655-TGD, Gran Max nomor B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios.
Dalam peristiwa kecelakaan di Tol Cikampek KM 58 itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ada 12 orang meninggal, semuanya penumpang Gran Max. Mereka terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan. Dari mobil Terios tidak ada korban. Ada pula dua penumpang bus Primajasa yang mengalami luka-luka.