Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar seminar Diseminasi Modul dan SOP Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) secara daring, pada Selasa, 23 Juli 2024. Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, seperti; pemimpin media, jurnalis, pekerja media, CSO/NGO, dan publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan ini berangkat dari digitalisasi yang dilakukan perusahaan media telah mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada pers. Menurut Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika, perkembangan teknologi dan kemunculan content creator, serta melimpahnya informasi, sering kali membuat media konvensional merasa tersingkirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Isu utama yang muncul adalah kepercayaan dan bagaimana memulihkan kepercayaan publik terhadap media," ucap Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wahyu Dhyatmika, di Jakarta.
Pernyataan dari ketua umum AMSI ini didukung oleh laporan Reuters Institute Digital News Report 2024 yang menunjukan penurunan kepercayaan publik terhadap media pemberitaan hingga 40 persen.
Menurut Wahyu, perusahaan pers memiliki keunggulan dibandingkan content creator, seperti disiplin kerja jurnalistik, verifikasi, dan konfirmasi informasi, serta kepatuhan terhadap kode etik. "Ini seharusnya menjadikan perusahaan media sebagai referensi utama di tengah banjir informasi digital," tambah dia.
Sejak berdiri pada 2017, AMSI memiliki visi utama membangun media dengan bisnis yang sehat dan konten yang berkualitas, melalui misi memperkuat sistem produksi dan distribusi jurnalisme berkualitas di platform digital serta mendukung ekosistem bisnis media yang berkelanjutan di Indonesia.
Wahyu juga menekankan pentingnya perusahaan media mengadopsi nilai-nilai lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) dalam manajemennya, serta mengimplementasikan kesetaraan gender, keberagaman, dan inklusivitas (Gender Equality, Diversity, and Inclusion/GEDI).
Sebagai bentuk ikhtiar mendorong media untuk melindungi jurnalis dan staf medianya dengan memiliki mekanisme pencegahan dan penanganan kasus kekerasan berbasis gender online, AMSI menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Modul dan SOP Pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender online (KBGO).
AMSI menyatakan modul dan SOP yang digunakan pada kegiatan ini disusun setelah menganalisa hasil riset dengan menilik kebijakan dan pengalaman kesetaraan gender serta kekerasan berbasis gender di perusahaan media, yang telah dilakukan riset oleh AMSI dan Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2MEDIA).
Foto 
