SEJAK dari Tangerang, truk yang dalam perjalanan Jakarta-Medan itu sebenarnya sudah dikuntit dua buah mobil Colt. Dengan gerakan lincah bagai bajing, tiga penumpangnya lalu melompat ke atas truk yang penuh barang kelontong. Gerakan di malam buta, Sabtu pekan lalu itu, diketahui Usia Hutajulu, pengemudi truk. Ia menepi dan menghentikan kendaraannya. Tapi, justru itulah saat yang dimaui kawanan bajing luncat - julukan untuk penjahat yang suka menyatroni truk. Dari kedua Colt yang kemudian ikut berhenti, bermunculan sebelas lelaki, lalu mengepung truk. Usia, sopir cadangan, serta kernet tak berdaya karena diancam golok. Ketiganya diikat dan mata mereka ditutup. Truk pun kemudian dikuasai kawanan bajing yang membawanya balik ke Jakarta. Truk yang berisi mainan anak-anak serta barang kelontong itu, setibanya di dekat pekuburan Semper, Jakarta Utara, dikuras habis. Dan ini, agaknya, merupakan kasus pembajakan truk sangat berani, yang baru pertama kali terjadi. Untung, pohsi bertindak cepat. Berdasarkan laporan tentang ciri-ciri si pelaku, petugas dari Dinas Kriminal Khusus (Diskrimsus) Polda Jakarta bergerak, dan berhasil menangkap empat tersangka. Tujuh lainnya mungkin tertangkap tak lama lagi karena identitasnya sudah diketahui. Mereka, kata Zyaeri, kepala Diskrimsus, ternyata wajah lama. Awing, 27, contohnya, seperti diakui sendiri, sudah beberapa kali ikut ngebajing. Tapi, membajak truk dan menguras semua isinya baru kali itu dilakukan. Barang hasil bajakan, katanya, dinihari itu juga dijual kepada seorang penadah, dan semua anggota bajing luncat mendapat bagian masing-masing Rp 125 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini