Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Band Sukatani Akui Diintimidasi Polisi, Buntut Lagu 'Bayar Bayar Bayar'

Band punk Sukatani mengakui bahwa mereka diintimidasi oleh polisi, buntut lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar' dalam album Gelap Gempita.

1 Maret 2025 | 18.42 WIB

Gitaris dan vokalis Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel, dalam konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 23 Februari 2025. Antara/Oky Lukmansyah
Perbesar
Gitaris dan vokalis Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel, dalam konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 23 Februari 2025. Antara/Oky Lukmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Band punk Sukatani mengakui mereka diintimidasi oleh polisi buntut lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar' dalam album Gelap Gempita. Hingga akhirnya, Sukatani menarik lagu itu dari seluruh platform pemutar musik serta meminta maaf kepada Kapolri dan institusi Polri pada Kamis, 20 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui akun Instagram @sukatani.band, mereka mengungkapkan intimidasi polisi sudah ada sejak Juli 2024. "Hallo kawan-kawan, mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik namun masih dalam proses recovery, pasca kejadian bertubi-tubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024 lalu," demikian tertulis dalam unggahan akun Sukatani pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak itu, Sukatani terus-menerus mengalami intimidasi karena lagunya dianggap menghina institusi kepolisian. "Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' kami unggah melalui media sosial," kata mereka.

Band Sukatani menyebut, intimidasi itu membuat mereka mengalami berbagai kerugian, baik secara materiel maupun nonmateriel. Akan tetapi, mereka merasa kuat dan tak menyerah lantaran menerima banyak dukungan dari masyarakat. "Dengan adanya dukungan dan solidaritas kawan-kawan, membuat kami semakin kuat dan tidak menyerah."

Personel Sukatani mengucapkan rasa terima kasihnya karena dukungan dan solidaritas itu membuat mereka yakin bahwa mereka tidak sendirian. Kini Sukatani juga telah didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang.

"Saat ini kami menambah satu kekuatan baru, kami akan berjalan bersama dengan LBH Semarang. Sampai jumpa di pentas-pentas berikutnya," kata mereka.

Sebelumnya, personel Sukatani mengumumkan penarikan lagu mereka berjudul 'Bayar Bayar Bayar' lewat akun media sosial @sukatani.band pada Kamis, 20 Februari 2025. Dalam unggahan itu, dua personel Sukatani, yakni gitaris Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati menyatakan permintaan maafnya kepada Kapolri dan institusi Polri.

Dalam video itu, mereka juga meminta agar pengguna media sosial menghapus video atau lagu mereka yang sudah telanjur tersebar. “Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri, atas lagu ciptaan kami dengan judul 'Bayar Bayar Bayar' yang dalam liriknya (ada kata) bayar polisi yang telah kami nyanyikan, sehingga viral di beberapa platform media sosial,” kata Lutfi dikutip dari Instagram @sukatani.band. 

Tak seperti biasanya, Syifa dan Novi tampil tanpa topeng dalam video permintaan maaf tersebut . Selama ini, mereka memilih untuk menutupi wajahnya dan menjadi anonim saat tampil di depan publik. 

Jihan Ristiyanti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Polda NTT Tangkap Buron Kasus Penipuan Proyek Bendungan Rp 275 Juta

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus