Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Bidan dan Suaminya Tewas di Dalam Rumah, Tetangga Dengar Teriakan Dikira Ada Persalinan

Kepala desa membenarkan MI adalah bidan yang bertugas di puskesmas setempat. Dikenal ceria.

7 Agustus 2023 | 18.47 WIB

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Kematian pasangan suami istri menggegerkan Desa Curug, Jasinga, Kabupaten Bogor, pada Minggu pagi 6 Agustus 2023. Warga menemukan tubuh si istri, seorang bidan puskesmas, penuh luka sementara suami dalam kondisi tergantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam keterangannya, Rudi, seorang tetangga menyatakan mendengar suara teriakan dari rumah korban pada malam sebelum temuan kematian tersebut. Tapi, karena si istri dikenal berprofesi sebagai bidan, dia mengira sedang ada proses persalinan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Saya pikir ada yang sedang lahiran. Pada pagi ditemukan pasutri itu meninggal, kemungkinan suara teriakan itu dari MI istri dari MH," kata Rudi. 

Menurut Rudi, MI adalah bidan yang berdinas di Puskesmas Curug dan setiap berangkat-pulang kerja diantar jemput oleh suaminya. Adapun kegiatan di suami, Rudi menyebut beberapa bulan ini selalu di rumah. 

"Entah kerjanya apa. Tapi belakangan ini di rumah terus. Terakhir (MH) kerja di sebelum lebaran haji (idul adha)," kata Rudi. 

Kepala Desa Curug, Anton, membenarkan MI adalah bidan yang bertugas di puskesmas desa tersebut. Anton mengatakan MI sempat melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga setempat sebelum ditemukan tewas di rumahnya. Menurut Anton, MI sudah mengabdikan diri menjadi bidan lebih kurang 30 tahun. 

"Orangnya baik, supel, dan selalu terlihat ceria baik di lingkungan tempat kerja,"kata dia sambil menambahkan, "Motif di balik kematian pasutri ini belum diketahui, kami serahkan kepada kepolisian yang sedang melakukan penyelidikan." 

Menurut Anton, keluarga besar dari pasangan tersebut menolak dilakukan autopsi. Mereka ingin langsung ada pemakaman baik untuk MI maupun MH. "Yang urus keluarga dan infonya keluarga menerima ikhlas atas meninggalnya pasutri itu," kata Anton. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus