KATA apa yang akan Anda ucapkan pada istri seperti ini? Ny. Lintje rupanya menjalin cinta dengan Sertu Sukarta. Padahal, Sukarta adalah teman dinas suaminya, Sertu Samuel Bulung. Khawatir terungkap, Lintje dan Sukarta, merencanakan untuk membunuh Samuel. Sukarta lalu menghubungi Johannes dan Abdullah, keduanya pelanggan penjara yang dikenalnya, dan memberi uang muka masing-masing Rp 20 ribu untuk pekerjaan itu. Tapi urung, dan dilaksanakan Sukarta sendiri. Tengah hari, di tahun 1983 dengan membawa tali, karung plastik, hingga pisau sangkur, Sukarta naik ke para-para rumah, menunggu malam. Menjelang tengah malam, Sukarta menghunjamkan sangkur ke dada Samuel dan menyetrumnya, disaksikan Lintje. Mayat dipotong-potong, dikarungi, dan disimpan di kamar itu juga, dikunci. Adalah Jhony Bulung, anak sulung Lintje dan baru lulus SMA, yang pertama curiga. Ia bertanya pada ibunya: Ke mana Ayah ? Dan, bau apa di kamar? Lintje membawa anaknya ke rumah Sukarta - setelah sebelumnya memberitahu-kan kecurigaan itu. Di situ Sukarta menghantam tengkuk Jhony dengan sepotong besi, hingga mati. Kedua mayat yang telah dipotong-potong di tanam dekat rumah Sukarta yang lain, sebelum dibakar dan dipindahkan lagi ke Majalengka. Kejadian dua tahun lalu hampir tak terungkap bila Johannes, dari penjara, tak kirim surat pada Sukarta, yang dialamatkan kantor. Hubungan Sukarta-Johannes dicurigai, yang kemudian mengungkap kejadian yang di rekonstruksikan pekan lalu. Sukarta ditangkap tepat pada saat pensiun. Proses hukum sedang berjalan atasnya: "Kami sedang mencari pembuktian untuk diajukan ke pengadilan," ujar Kadispen AD, Brigjen Roni Sikap Sinuraya, kepada TEMPO di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini