Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan diskusi Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional yang berlangsung di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024, dibubarkan secara paksa oleh kelompok pemuda yang tiba-tiba masuk. Mereka masuk merusak panggung, merampas spanduk, memukul meja, sambil memaksa peserta acara segera membubarkan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 50 diaspora serta beberapa tokoh nasional, di antaranya Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Refly Harun, pakar hukum tata negara, Marwan Batubara, Direktur Indonesia Resources Studies, dan Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Aksi Global Climate Strike
Aksi Global Climate Strike yang diinisiasi sejumlah lembaga swadaya masyarakat mendapat intimidasi dari orang tak dikenal. Awalnya, seorang pria, yang bukan bagian dari peserta aksi berorasi memuji pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pukul 13.30 WIB, beberapa orang preman merampas properti milik peserta aksi, seperti poster, pengeras suara, dan patung manekin yang menggambarkan Jokowi.
Meski polisi berada di lokasi, mereka tidak melakukan tindakan untuk menghentikan perampasan tersebut. “Perampasan tersebut terjadi tepat di depan aparat yang bertugas. Alih-alih melindungi jalannya aksi damai, polisi memilih untuk diam dan menyaksikan tindak kekerasan tanpa melakukan upaya untuk menghentikannya,” keterangan Koalisi Global Strike, yang diterima Tempo pada 27 September 2024.
2. Diskusi Indonesia Corruption Watch
Diskusi yang direncanakan oleh ICW berjudul Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufa dibatalkan oleh manajemen Kala di Kalijaga, Blok M, Jakarta Selatan pada 12 September 2024. Diskusi ini ingin membahas kontroversi terkait penggunaan fasilitas mewah oleh keluarga Jokowi, termasuk tentang politik dinasti.
Manajemen Kala di Kalijaga menyatakan bahwa ICW tidak mengantongi izin yang diperlukan untuk diskusi di lokasi tersebut. Mereka juga menyebut bahwa acara tersebut rawan menimbulkan gangguan keamanan. Akibatnya, diskusi harus dipindahkan ke Guyonan Cafe yang berlokasi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Peneliti ICW, Egi Primayogha, menyayangkan pembatalan ini dan menilai alasan yang diberikan pihak manajemen tidak berdasar. “Kegiatan akan tetap digelar pada waktu yang sama, 12 September 2024 pada pukul 18.00, dengan berpindah tempat ke Guyonan Cafe, Jl.Raya Kby.Lama No.18CD, Kota Jakarta Selatan,” tutupnya.
3. Forum Air Rakyat di Hotel Oranjje Denpasar
Diskusi Forum Air Rakyat yang berlangsung di Hotel Oranjje, Denpasar, Bali pada 20 sampai 21 Mei 2024, bertepatan dengan acara World Water Forum ke-10. Diskusi ini bertujuan membahas pengelolaan sumber daya air yang berorientasi kepentingan masyarakat. Namun, acara tersebut dibubarkan oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).
"Mereka bahkan mengusir tamu undangan, jurnalis, dan pembicara. Salah satu yang diusir adalah I Dewa Gede Palguna, mantan hakim Mahkamah Konstitusi RI," kata Koordinator DDF Ignasius Darmawan kepada Tempo, Selasa malam, 22 Mei 2024.
Pada 20 Mei, sekelompok massa ormas menerobos masuk ke lokasi diskusi dan mencopot atribut acara secara paksa. Mereka melakukan intimidasi verbal dan fisik terhadap peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk aktivis, akademisi, dan masyarakat umum. Pada hari kedua, 21 Mei, intimidasi makin meningkat dengan adanya penghadangan dan penguncian ruang diskusi.
4. Pembubaran Ceramah Syafiq Riza Basalamah
Pengajian yang dipimpin oleh penceramah Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya pada 22 Februari 2024, dibubarkan oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Organisasi tersebut menuding Syafiq Riza Basalamah sering menyerang ajaran dan amaliyah Nahdlatul Ulama (NU), termasuk dalam hal berzikir.
“Kami tetap memakai adab musyawarah dan tabayun dengan pihak panitia dan yayasan yang menyelenggarakan acara tersebut,” kata Rizam, Jumat, 23 Februari 2024.
Pada pagi hari sebelum acara, GP Ansor dan Banser telah mengadakan musyawarah dengan pihak penyelenggara dan aparat setempat, serta sepakat untuk hanya menyelenggarakan salat maghrib berjamaah tanpa ceramah Syafiq Riza Basalamah. Namun, panitia tetap menggelar pengajian pada sore harinya, sehingga massa dari GP Ansor dan Banser datang untuk membubarkan acara.
5. Diskusi Forum Anomali di Parepare
Diskusi yang digelar oleh Forum Anomali dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kota Parepare pada 19 Januari 2024 bertujuan untuk membahas masa depan dan anomali demokrasi di Indonesia. Namun, diskusi tersebut dibubarkan oleh kepolisian setempat.
Diskusi ini menghadirkan Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang, Ketua BEM KM Universitas Gadjah Mada (UGM) Gielbran M. Noor, Ketua BEM Universitas Padjadjaran (Unpad) Muhammad Haikal, dan Sekretaris Jenderal Sema Paramadina Afiq Naufal. Mereka juga merupakan pendiri Forum Anomali.
Kapolres Parepare Ajun Komisaris Besar Arman Muis, telah memberikan imbauan agar acara tersebut dibatalkan. Meski demikian, penyelenggara tetap melanjutkan diskusi di tempat yang telah ditentukan. Namun, saat acara berlangsung, sejumlah polisi datang memantau jalannya diskusi, kemudian membubarkan acara tersebut.
HAN REVANDA PUTRA | DINDA SHABRINA | JIHAN RISTIYANTI