Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti anggaran yang digunakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membahas revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Hotel Fairmont Jakarta. “ICW memperkirakan rapat akhir pekan di Hotel Fairmont untuk membahas revisi UU TNI dapat menghabiskan anggaran sekitar Rp 820.533.000 hingga Rp 1.248.933.333,” kata peneliti ICW, Nisa Zonzoa, dalam keterangan resmi, pada Selasa, 18 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Besaran biaya itu diperoleh ICW dari hasil mengalkulasi harga sewa kamar yang berkisar Rp 2.250.000 untuk tipe deluxe room dan harga tipe kamar suite room yang ditaksir mencapai Rp 4.350.000. Selain itu, perhitungan itu juga memasukkan harga paket fullboard meeting sebesar Rp 1.050.000 per orang, biaya sewa ruangan yang berkisar antara Rp 14 juta hingga Rp 130 juta untuk digunakan rapat selama dua hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun para legislator dapat menghelat rapat di luar gedung DPR, Nisa menilai keputusan untuk mereka menggelar di Hotel Fairmont Jakarta merupakan pemborosan uang negara. Menurut Nisa, langkah DPR untuk memilih tempat di luar Kompleks Parlemen juga bukanlah hal yang tepat mengingat saat ini pemerintah sedang memberlakukan efisiensi anggaran. “Tindakan itu sekaligus menunjukkan wakil rakyat yang tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi hari ini serta cerminan penggunaan anggaran negara yang ugal-ugalan.”
Panitia Kerja Komisi I DPR menggelar rapat kerja pembahasan revisi UU TNI dengan pemerintah di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Sejumlah legislator dari Komisi I DPR tampak hadir dalam rapat tersebut.
Berdasarkan pantauan Tempo, anggota dewan yang hadir di antaranya Ahmad Heryawan, Tubagus Hasanuddin, hingga Rizki Aulia Natakusumah. Sementara perwakilan pemerintah yang terlihat hadir dalam rapat hari kedua ini Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan.
Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin tak ingin berbicara banyak mengenai alasan rapat panja pembahasan RUU TNI digelar di luar kompleks Parlemen, Senayan. Dia menyerahkan urusan itu kepada pimpinan Komisi I DPR untuk menjelaskan.
Dia mengatakan, bahwa ranahnya hanya perihal teknis perundang-undangan yang sedang dibahas. "Mengapa urgensinya, lalu di mana tempatnya, tanya kepada pimpinan," kata TB Hasanuddin ditemui di sela-sela rapat panja RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Adapun Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengatakan kebiasaan rapat di hotel itu telah dilakukan sejak dahulu. "Dari dulu. Coba kamu cek," ujar Utut saat ditemui di sela-sela rapat di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu, 15 Maret 2025.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini