Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang imam masjid di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan menjadi sasaran pengeroyokan sekelompok orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi pengeroyokan yang terjadi pada Jumat, 15 Maret 2024 lalu itu terekam video dan viral di media sosial. Dari rekaman itu diketahui, aksi pengeroyokan terjadi sekitar pukul 09.30 di Desa Balang Tanaya, Kecamatan Polong Bangkeng Utara, Takalar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim Satuan Reskrim Polres Takalar saat ini tengah menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan imam masjid bernama Hamzah Daeng Gassing (36 tahun) itu. Akibat pengeroyokan itu, Hamzah mengalami sejumlah luka yang cukup serius.
"Sementara ini jumlah pelaku dan motif pengeroyokan masih diselidiki. Beberapa saksi juga diperiksa untuk mengungkap pelaku dan motifnya," ujar KBO Satreskrim Polres Takalar Iptu Chaidir, seperti dilansir dari Antara, Senin, 18 Maret 2024.
Sejauh ini, tim masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan alat bukti dan bukti-bukti lainnya termasuk video viral saat korban dikeroyok sejumlah orang. Berdasarkan rekaman video, terlihat sejumlah pelaku melempari korban. Adapun beberapa orang lainnya mengejarnya hingga tersudut dekat rumah warga.
Sejumlah perempuan keluarga korban bahkan meneriaki para pelaku untuk menghentikan aksi main hakim sendiri tersebut dan meminta tolong warga lainnya, namun korban tetap dikeroyok hingga luka di bagian paha.
Beberapa warga mencoba menghentikan aksi pengeroyokan itu sampai korban terduduk di depan salah satu rumah warga, dan di akhir video, korban terlihat terluka parah, selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Informasi yang beredar, muncul tuduhan bahwa korban diduga merendahkan kehormatan istri warga setempat dan keluarganya, sehingga diduga memicu ketersinggungan dan amarah para terduga pelaku dengan menyerang korban.
Kendati demikian, polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus pengeroyokan tersebut termasuk motifnya dengan memeriksa saksi-saksi. Informasi yang diterima, usai kejadian itu korban telah dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina di Kota Makassar, Sulsel.