Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Dibawa Keluarga ke Makassar

Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan akan dikembumikan di kampung halamannya.

22 November 2024 | 15.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Suharyono memimpin upacara pelepasan jenazah AKP Ryanto Ulil yang diduga menjadi korban penembakan oleh Kepala Bagian Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, dalam prosesi pelepasan jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, 22 November 2024. TEMPO/Fachri Hamzah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ryanto Ulil Anshar, akan dikebumikan di kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan. Kapolda Sumatra Barat Inspektur Jenderal Suharyono memimpin upacara pelepasan jenazah anak buahnya tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Padang pada Jumat 22 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suharyono menyatakan sudah mendapat laporan kejadian penembakan Ulil oleh rekannya, Kepala Bagian Operasional Polres Solok Selatan, Ajun Komisaris Polisi Dadang Iskandar. "Saya sudah dapat laporan kejadian ini. Dan saya sangat menyesali apa yang terjadi," ujar Suharyono saat ditemui di RS Bhayangkar Padang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, jika jenazah ini akan dibawa ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman. Nantinya akan diberangkatkan ke Kota Makassar Sulawesi Selatan. "Jenazah akan dibawa ke kampung halaman, sesuai permintaan keluarga," ucapnya.

Jenderal Bintang Dua itu menyebut Ulil sebagai salah satu anggotanya yang berprestasi. Sebelum musibah ini menimpanya, Polda Sumbar baru saja memberikan penghargaan kepada korban. 

"Korban sangat berprestasi, dan sering dapat penghargaan. Selain itu sangat loyal," katanya.

Suharyono menjelaskan, menyatakan Ulil baru sekitar 1 tahun berdinas di Polres Solok Selatan. Sedangkan Dadang Iskandar sudah 3 tahun. 

"Mungkin jika kejadian ini tidak terjadi, korban dan oknum pelaku ini sudah akan naik pangkat ke Kompol," ucapnya.

Dia menjelaskan, jika peristiwa ini berawal dari persoalan internal. Dadang Iskandar, menurut Suharyono, menentang razia tambang ilegal galian c yang dilakukan Ulil. 

“Ya ini permasalah internal perihal razia ini, AKP Ulil sedang melakukan pemeriksaan satu orang tersangka, saat hendak mengambil handphone di mobil AKP Dadang melakukan penembakan,” katanya.

Penembakan itu terjadi pada Jumat dini hari tadi. Ulil dan anggotanya saat itu baru tiba di Polres Solok Selatan usai menangkap seorang pelaku tambang galian c. Saat pelaku tambang ilegal itu diperiksa, Dadang menghampiri kendaraan Ulil di parkiran dan langsung melepaskan tembakan ke arah kepala. 

Ulil pun langsung tersungkur. Anggota Polres Solok Selatan sempat membawa Ulil ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat. Akan tetapi nyawa Ulil tak tertolong. Dokter menyatakan Ulil tewas dengan luka tembak di pelipis kanan tembus ke bagian belakang. Dadang yang sempat kabur akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumbar.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus