Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cianjur - Duo serial killer, Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, dan Solihin alias Duloh, 70 tahun, mengubur empat korban pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat. Untuk menutupi jejaknya, lubang ditutup dan ditempatkan kandang ayam di atasnya. Salah satu lubang dicor sehingga tak nampak ada jenazah yang dikubur di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari empat jenazah, tiga diantarnya dikubur di dua lubang di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. Dua jenazah yakni Wiwin dan Noneng dikubung di samping rumah tersangka Solihin sedangkan satu korban lainnya yakni Bayu yang baru berusia 2 tahun dikubur di samping rumah Wowon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mirisnya, jenazah Wiwin dan Noneng dikubur dalam lubang yang sama berukuran 1x1,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter.
Tidak ada yang mengetahui kapan jenazah korban dikubur di lubang tersebut. Warga dan keluarga hanya mengetahui mereka menggali lubang untuk septic tank dan tidak lama kemudian lubang itu diketahui sudah ditutup kembali.
Berdalih gali lubang untuk septic tank
"Saya pernah tanya, lubang itu buat apa? Katanya buat septic tank. Saya percaya saja karena memang lokasinya di samping toilet. Setelah itu, tahu-tahu sudah ditutup lagi oleh suami saya (Wowon)," ungkap Iis, 40 tahun, istri keempat Wowon, Jumat 20 Januari 2023.
Setelah itu, baik lubang di rumah Wowon maupun Solihin, di atasnya ditempatkan kandang ayam. Hal itu diduga menjadi kamuflase supaya tidak tercium bau bangkai meskipun lubang kuburan korban tidak dalam.
Lubang yang digali polisi di rumah Wowon Serial Killer Cianjur di Kampung Babakan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz
"Iya, setelah ditutup lubangnya, Wowon jadikan di atasnya itu kandang ayam. Termasuk yang di rumah Solihin juga jadi kandang ayam di atasnya. Tidak tahun kenapa, yang jelas karena jadi kandang ayam, jadinya tidak curiga ada apa di bawahnya," kata dia.
Sementara itu, korban keempat pembunuhan berantai Wowon dan Duloh, adalah Farida yang merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) dikubur di dalam rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang. Berbeda dengan dua lubang sebelumnya, lubang kuburan korban keempat ini ditutup dengan cor secara rapi.
Pemasang keramik di rumah Wowon dan Duloh tak curiga
Bahkan seorang warga yang memasang keramik saat merenovasi rumah usai ditinggal pergi Wowon dan Solihin, mengungkapkan jika bekas corannya tidak nampak perbedaan dengan coran yang lama.
"Kalau coran baru itu pasti ada perbedaan dengan yang lama. Saat saya pasang keramik ketika diminta renovasi rumah oleh pemiliknya, benar-benar rapi, makanya saya tidak menyangka juga ada jenazah dikubur di sana," ungkap Ujang, 40 tahun, salah seorang warga Kampung Babakan Curug.
Meski begitu, polisi berhasil mengungkap dan membongkar semua lubang kuburan para korban serial killer Wowon dan Solihin usai menangkap keduanya Senin 16 Januari 2023 lalu.
Keempat jenazah saat ini sudah dibawa oleh pihak kepolisian untuk diautopsi dan dipastikan penyebab kematiannya.