Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SATUAN Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia tengah memproses tuduhan kekerasan seksual kepada Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia nonaktif, Melki Sedek Huang. Peristiwa itu diduga terjadi saat Melki masih menjabat Ketua BEM UI. Hingga kini, pemuda 23 tahun asal Pontianak, Kalimantan Barat, itu mengaku tak tahu peristiwa apa yang membuat dia dituduh terlibat kekerasan seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual UI Manneke Budiman mengatakan timnya masih memproses laporan korban. Pemeriksaan sedikit terhambat karena civitas academica UI tengah bersiap libur kuliah. Ia memastikan korban merupakan warga UI. Berikut ini petikan wawancara Melki dan Manneke secara terpisah kepada wartawan Tempo, Fajar Pebrianto, pada 27 dan 28 Desember 2023.
Melki Sedek Huang
Apakah benar Anda melakukan kekerasan seksual?
Sampai hari ini saya masih tidak tahu melanggar aturan apa. Saya masih tidak mengingat. Bahkan saya yakin tidak pernah melakukan kekerasan apa pun, termasuk kekerasan seksual. Ini perspektif saya sebagai terlapor, tentu ingin dapat hasil absah melalui putusan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana awal laporan itu muncul?
Saya bingung menjelaskan duduk perkaranya seperti apa. Yang jelas, pada 18 Desember 2023, saya menerima surat penonaktifan dari BEM UI. Itu memang mekanisme di BEM UI. Ketika awal menjabat, saya concern menciptakan lingkungan yang aman, termasuk aman dari kekerasan seksual. Saya merevisi Peraturan BEM UI Nomor 1 Tahun 2021, yang menekankan bahwa anggota yang dilaporkan terlibat kasus kekerasan seksual, terbukti atau tidak, harus dinonaktifkan sementara.
Anda sudah diperiksa Satgas?
Saya menghormati proses di BEM dan Satgas. Saya sudah dipanggil Satgas pada 22 Desember 2023 dan ditanyai sejumlah pertanyaan terkait dengan pelaporan. Tapi saya belum tahu kronologi lengkap, nama pelapor, dan korban. Prosesnya saya hargai.
Benarkah laporan itu menyebut Anda terlibat kekerasan seksual saat menjabat Ketua BEM UI?
Saya baru tahu informasi itu ketika menerima surat keputusan penonaktifan. Ada dua dalam pikiran saya. Saya betul-betul memikirkan sikap dan tindakan saya selama ini, apakah ada yang mengarah ke kekerasan seksual? Sampai hari ini saya masih bertanya-tanya, bingung, tidak tahu. Pikiran saya yang kedua, saya percaya saya harus menegakkan aturan yang saya buat sendiri.
Apakah ada indikasi kasus ini muncul karena Anda kerap mengkritik pemerintah?
Sebagai manusia biasa, saya sempat terpukul. Saya selama ini selalu berusaha menjaga tutur kata. Walau pikiran mengarah ke sana ada, siapa sih yang mendalangi, tapi saya memutuskan tidak percaya hal tersebut.
Manneke Budiman:
Manneke Budiman/TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Bagaimana Satgas memproses tuduhan kepada Melki?
Kasus ini sedang berjalan proses pemeriksaannya dan belum selesai. Saat ini mahasiswa selesai periode ujian akhir semester, dan kini libur. Kami tidak mungkin memanggil semua pihak yang terlibat dalam situasi ini. Ada beberapa yang sudah diundang untuk memberi keterangan pada minggu sebelum Natal. Termasuk terlapor. Tapi kami masih perlu undang lebih banyak orang lagi untuk melengkapi data.
Kapan hasilnya selesai?
Proses akan dilanjutkan sesudah libur tahun baru. Kepentingan dan perlindungan korban tetap prioritas tertinggi.
Benarkah korban adalah mahasiswa UI?
Semua pihak yang terlibat adalah warga UI.
Bagaimana tanggapan Anda soal tuduhan politis di balik laporan kepada Melki?
BEM selalu politis, lebih dari akademis. Mustahil dihindari. Sejauh ini, soal politik masih spekulatif, seperti yang beredar di luar, belum ada indikasi menjadi konklusif. Tapi kita tunggu hasil akhirnya saja. Ini kasus yang tidak terlalu kompleks, tapi jadi ruwet karena politisasinya oleh berbagai pihak, khususnya di luar kampus.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Saya Tidak Pernah Terlibat Kekerasan Seksual"