Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Kemendikbudristek Minta UPN Veteran Bentuk Tim Investigasi Meninggalnya Menwa

Mahasiswa menuntut pembubaran Menwa kepada rektorat UPN. Alasannya, kegiatan Menwa sudah tidak relevan dengan nilai reformasi dan hak mahasiswa.

1 Desember 2021 | 12.45 WIB

Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa menuntut Bubarkan Menwa dan Justice For Gilang di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin, 1 November 2021. Dalam unjuk rasa tersebut mereka meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya Gilang. ANTARA/Mohammad Ayudha
Perbesar
Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa menuntut Bubarkan Menwa dan Justice For Gilang di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin, 1 November 2021. Dalam unjuk rasa tersebut mereka meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya Gilang. ANTARA/Mohammad Ayudha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam meminta Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membentuk tim investigasi kasus meninggalnya anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) bernama Fauziyah Nabilah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kemendikbudristek melalui Ditjen Diktiristek telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan meminta Rektor UPNVJ agar segera membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan demi mengetahui penyebab meninggalnya Fauziyah Nabilah," kata Nizam kepada Tempo, Rabu, 1 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nizam mengingatkan seluruh kampus agar meningkatkan bimbingan profesional dengan SOP K3 yang baik untuk setiap kegiatan kemahasiswaan yang mengandung resiko tinggi. Sehingga, kejadian serupa tidak lagi terjadi di masa depan. Ia juga mengimbau agar semua pihak dapat bersabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak terhasut isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kemendikbudristek, kata Nizam, mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya Fauziyah Nabilah, setelah mengikuti kegiatan Menwa Jayakarta. "Semoga almarhumah khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran dan ketabahan dalam menerima musibah. Kami menyesalkan kejadian yang menimpa ananda Fauziyah Nabilah," ujarnya.

Ratusan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta sebelumnya berunjuk rasa mendesak kampus menyelidiki kematian Fauziyah, mahasiswi D-3 Fisioterapi. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UPN Veteran Jakarta Ivanno Julius Reynaldi menyatakan mahasiswa meminta rilis kronologi peristiwa itu dari pihak Menwa dan rektorat. Mereka juga menuntut Menwa bertanggung jawab karena mengizinkan kegiatan pendidikan dan latihan dasar (diksar) tersebut.

Ivanno juga menuntut pembubaran Menwa kepada rektorat UPN. Alasannya, kegiatan Menwa sudah tidak relevan dengan nilai reformasi dan hak mahasiswa. MPM UPN Veteran Jakarta juga mengutuk keras tindakan Menwa dalam diksar itu. Ivanno mengatakan ada cacat prosedural dalam kegiatan itu karena tidak ada jaminan hak kesehatan bagi korban.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus