Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga anak balita meninggal dalam kebakaran di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Jumat pagi. Tiga korban kebakaran itu adalah kakak beradik yang masih balita, yakni: Kanaya (4 tahun), Rafka (3,5 tahun) dan Asyifa (1 tahun).
Kebakaran di Cipinang itu menghanguskan 11 rumah. Diduga api muncul dari salah satu rumah warga yang mengalami korsleting. "Masih dilakukan olah TKP. Sudah diamankan masih menunggu proses pendinginan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 20 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa kebakaran itu dilaporkan terjadi pukul 09.30. Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dan 50 personel Damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ade, dari kesaksian nenek korban, semula ia melihat api muncul dari lantai dua rumah. Ketiga cucunya diketahui berada di dalam kamar dalam kondisi terkunci.
"Saat ibu korban menjemput anaknya di sekolah, kamar anak dikunci agar tidak keluar, takut terjatuh dari lantai dua karena rumah dalam keadaan kosong," ujar dia.
Nenek korban yang mengetahui api muncul di rumah, langsung menelepon ibu korban dan mencoba menyelamatkan cucunya. Sayangnya api terburu membesar dan ia tidak sempat menyelamatkan ketiga cucunya.
Polisi masih mendalami penyebab kebakaran tersebut. "Inilah yang harus didalami, karena dalam pendalaman itu kami tidak boleh berandai-andai," ujar dia.
Atas peristiwa anak balita meninggal terkunci dalam rumah saat terjadi kebakaran ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengimbau agar orang tua tidak meninggalkan anak sendirian di rumah. Sebab peristiwa kebakaran cukup serig terjadi di Jakarta karena hubungan arus pendek.
Pilihan Editor: Saling Lapor Polisi Usai Ribut dengan Stafsus Arsjad Rasjid di Menara Kadin, Begini Kronologi Versi Umar Kei