Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sipir Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat atau Rutan Salemba kecolongan. Sebanyak 7 tahanan kabur lewat gorong-gorong pada Selasa dini hari, 12 November 2024. Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani, menyebut mereka kabur dengan menjebol terali kamar mandi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tujuh tahanan narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar mandi, “ kata Agung melalui siaran tertulis diterima Tempo Selasa sore, 12 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun ketujuh tahanan Rutan Salemba yang kabur tersebut merupakan pesakitan kasus narkoba dan belum divonis. Enam di antaranya berasal dari Aceh, seorang lainnya warga Jakarta. Salah satu dari mereka adalah Murtala Ilyas, gembong narkoba yang sebelumnya ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.
Kronologi 7 tahanan Rutan Salemba kabur
Terungkapnya 7 tahanan kabur itu bermula ketika petugas Rutan Salemba melakukan pengecekan. Saat itulah diketahui para tahanan Blok S kamar 16 tersebut tidak ada di tempat. Para tahanan itu diduga kabur dengan memanfaatkan waktu jeda pergantian shift tugas sipir.
Setelah dilakukan penelusuran, kemudian diketahui modus pelarian ke-7 warga binaan dan tahanan itu dengan cara memotong terali jendela kamar mandi. Setelah melompat keluar dari jendela, mereka kemudian masuk ke gorong-gorong dan menjebol terali menuju timur rutan.
“Setelah itu lompat keluar dari jendela kamar mandi menuju gang luar, lalu masuk ke gorong-gorong dan menjebol teralis gorong-gorong menuju arah timur rutan,” kata Agung melalui siaran tertulis diterima Tempo Rabu pagi, 13 November 2024. Agung belakangan dinonaktifkan buntut kejadian ini.
Tempo mencoba menelusuri ujung gorong-gorong yang dipergunakan oleh pelaku untuk melarikan diri itu. Lokasinya berada di sisi timur atau sebelah kanan gerbang depan Rutan Salemba dengan ujung menghadap ke Jalan Percetakan Negara Nomor IX.
Di ujung gorong-gorong, terdapat parit yang tidak terlalu dalam, namun memungkinkan bagi mereka untuk menunduk agar tak terlihat. Aliran airnya tidak terlalu tinggi, sedikit di atas mata kaki. Tinggi lorongnya juga sangat memungkinkan pria dewasa untuk melewatinya dengan cara menunduk.
Pagar besi sebagai penghalang keluar dari gorong-gorong yang dibobol para tahanan itu kini sudah diperbaiki dengan pagar yang lebih kokoh. Pagar lama yang sudah mengalami korosi terdiri dari 8 hingga 9 besi yang di susun vertikal, horizontal hingga diagonal. Pagar besi itu tidak utuh lagi, ada yang sudah dipotong hingga bengkok akibat bekas pelarian tahanan itu.
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya, yang melihat lokasi sel tahanan yang kabur, mengatakan kerusakan sel itu sudah diperbaiki pasca-kepolisian sudah melakukan olah TKP. Karena akses yang sangat dibatasi, Tempo tidak berhasil melihat langsung kondisi ataupun bekas sel tahanan.
“Kondisinya sudah dicor dan diperbaiki, jadi kita tidak bisa membuat komparasi dengan kamar sebelah,” kata Willy.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANI ASWARA | AYU CIPTA | AMELIA RAHIMA SARI