Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Mahasiswa Universitas Islam '45 Bekasi Shendy Hidayatullah tak menyangka bakal menjadi korban begal dan penyekapan pada Kamis dinihari lalu. Tak hanya terkena bacok begal motor di bagian punggung, Shendy juga diteriaki begal, hingga disekap oleh sejumlah orang mengaku sebagai polisi.
Baca: Polisi Tangkap Begal Bacok Tentara di Bekasi, Ini Nama Pelakunya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditemui wartawan di kediamannya di Jalan KH. Mas Mansyur, Kelurahan Bekasi Jaya, pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pemuda berusia 19 tahun ini menceritakan kisah yang dialami pada Kamis dinihari itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shendy mengatakan, tepat pukul 01.00 WIB di sela kesibukannya mempersiapkan kegiatan di kampus dia keluar untuk membeli makanan dan minuman. Arahnya, ke warung-warung yang berada di pinggir Kalimalang tak jauh dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.
"Ketika keluar pintu kampus, ada tiga orang menunggu di pinggir jalan," ujar Shendy.
Shendy sempat curiga dengan tiga pemuda itu. Namun Shendy yang menunggangi sepeda motor kawannya melanjutkan perjalanan.
Ketika hendak kembali ke kampus, dia dikejar tiga orang itu sambil memaksa meminta barang berharga yang dibawanya.
Shendy lalu dibacok hingga jatuh tersungkur ke aspal. Tak ingin menjadi bulan-bulanan, dia bergegas bangun untuk menuju ke gerbang kampus yang berjarak sekitar 100 meter. Tapi seorang pelaku yang membawa senjata tajam mencegatnya. "Saya balik lagi," kata Shendy.
Ia lalu tancap gas menuju ke arah Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur sambil berteriak minta tolong warga sekitar. Tak ada yang menolong, Shendy melanjutkan perjalanan hingga menyeberang ke Kampung Rawasemut di seberang gedung DPRD.
"Ada dua orang berteriak begal, saya pikir ada korban lain, rupanya mereka meneriaki saya," ujar dia.
Tak ingin diamuk massa, Shendy kembali melarikan sepeda motor sampai ke Jalan Cut Mutia untuk menuju ke kampusnya. Apesnya, sampai di simpang Unisma, dua orang turun dari mobil pribadi mengaku sebagai anggota polisi. Shendy dimasukkan ke dalam mobil lalu diinterogasi.
"Saya sudah bilang kalau bukan begal, justru menjadi korban begal," ujar dia.
Di dalam mobil itu, tangan Shendy diikat dan mulutnya dilakban. Dalam posisi jongkok di bawah kursi, Shendy tak melihat akan dibawa ke mana. Empat orang yang berada di dalam mobil sempat menyebut akan membawanya ke kantor polisi.
"Tahu-tahu saya diturunkan di wilayah Pondok Gede," ujar Shendy.
Baca: Mahasiswa Unisma Bekasi Dibacok Begal dan Disekap
Dengan posisi tangan masih terikat, Shendy dibawa ke rumah kontrakan kosong dan ditinggal di sana. Setelah beberapa jam, Shendy berhasil menyelamatkan diri dan meminta bantuan kepada warga setempat. Mahasiswa Unisma Bekasi itu lalu dibawa ke Polsek Pondok Gede.