DI selingkar ruangan rumah yang berumur 55 tahun di Menteng, Jakarta Pusat, itu semarak dengan koleksi lukisan dan barang antik. Awal Januari lalu maling membobol rumah itu dan mengangkut sebagian dari koleksi tadi. Tentu pemilik rumah itu, Rini Sukrisno, kepalang sedih. Karya seni tersebut merupakan warisan dari orang tuanya, Darmawan, seorang pencinta lukisan dan barang antik. ''Saya tidak tahu berapa nilai persisnya benda seni itu. Toh saya, suami, dan anak-anak menikmatinya sebagai bagian dari kami,'' kata Rini kepada Leila Chudori dari TEMPO. Barang yang lenyap terdiri atas enam lukisan, sebuah guci Cina antik berbentuk bulat dan besar, jam dinding, dan jam meja kuno. Satu lukisan karya Dezentjes, yang menggambarkan sawah yang menguning. Dezentjes adalah pelukis zaman Hindia Belanda, termasuk dalam angkatan Mooi Indonesia, yang selalu menggambarkan Indonesia sebagai tempat yang indah dan tenteram. Menurut seorang pengamat seni rupa di Jakarta, nilainya sebagai lukisan kuno yang dicuri itu bisa puluhan juta rupiah. Ada lagi lukisan yang menggambarkan serunya pertarungan antara ayam jago hitam dan jago putih. Itulah ''Sabung Ayam'' karya Hendra Gunawan, yang dibeli ayah Rini sekitar 1950-an. Lukisan karya Hendra Gunawan bikinan 1970-an saja harganya mencapai Rp 100 juta, apalagi lukisan tahun 1950, atau yang dibuat sebelumnya, tentu lebih mahal lagi. Lukisan-lukisan lain sama tuanya dengan dua lukisan tadi, yang bisa ditaksir berharga puluhan juta rupiah. Sedangkan benda lain yang diperkirakan mahal nilai jualnya adalah guci antik berbentuk bulat itu. Bila benar guci itu dari zaman Dinasti Ming, nilainya mungkin ratusan juta rupiah. Pencurian diperkirakan berlangsung subuh. Waktu itu Rini bertahun baru di Puncak. Pukul 3 pagi, Tiko, anak tertua Rini, pulang ke rumah. Pembantu membukakan pintu, lalu menguncinya kembali. Hani, anak bungsu Rini, sempat bangun untuk salat Subuh, lalu kembali tidur. Tiba-tiba si pembantu ribut membangunkan Hani sembari berteriak rumah kemalingan. Orang serumah menjadi panik. Memang dua anjing mereka, yang dibiarkan di pekarangan belakang berpagar itu, menggonggong keras sekitar subuh itu, tapi tidak ada yang menyangka rumah mereka dimasuki maling. Rini curiga bahwa si maling mengerti perihal lukisan dan barang antik. Buktinya, mereka tidak mengangkut televisi berukuran besar, radio kompo, patung Asmat, atau barang berharga lainnya. Ia menunjuk pada sebuah lukisan Bali berwarna abu-abu yang tidak dicuri. ''Rupanya maling itu tahu lukisan ini ada robekan yang saya lem,'' katanya. Kasus pencurian tersebut kini ditangani Polisi Sektor Menteng, Jakarta Pusat. ''Otaknya diduga dari komplotan penadah barang antik,'' kata Kapten Endang Sunjaya, Kepala Polsek Menteng, kepada Taufik T. Alwie dari TEMPO. Komplotan yang mana? Endang belum berani menduga-duga. Ardian Taufik Gesuri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini