Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANTASARI Azhar membaca lembar demi lembar berkas keberatan (eksepsi) setebal 26 halaman itu. Sambil membolak-balik Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, sesekali dia mengisap rokoknya dalam-dalam. Tiga puluh menit menunggu di ruang tahanan wanita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dia berdiri. Sejenak merapikan kemeja batik merahnya dan mengusap rambut serta kumisnya, ia lantas melenggang menuju ruang sidang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo