Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Menunggu kunci bicara

Kronologi penyiksaan marsinah hingga tewas oleh beberapa tersangka menurut kesaksian pembantu, susianawati dan lasmini. dalam bap keduanya mengaku, marsinah disekap bulan mei 1993

5 Maret 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM drama tewasnya Marsinah, kini ada dua saksi yang jadi kunci. Mungkin kesaksian mereka nanti mematahkan pembelotan para terdakwa terdahulu? Pengakuan itu terekam di BAP (berita acara pemeriksaan) polisi, dan belum diuji kebenarannya oleh hakim. Para saksi dalam BAP bertanggal 12 Oktober 1993 itu adalah Susianawati (Susi) dan Lasmini. Susi, 22 tahun, yang buta huruf itu, jadi pembantu di rumah Yudi Susanto sejak Oktober 1992. Dan Lasmini, 18 tahun, bekerja di sana pada April 1993. Dalam BAP, mereka mengaku tak tahu tanggal dan hari penyekapan Marsinah, tapi bulannya Mei 1993. Beberapa petikan dari BAP tersebut: Hari pertama. Malam sekitar pukul sepuluh. Terdengar suara bel dan deru mobil di depan rumah Yudi. Susi terbangun. Lasmini tidur terlelap. Mobil station warna abu-abu itu masuk ke halaman rumah Yudi secara mundur. Ada Ayip alias Karyono Wongso di mobil itu. "Dari dalam mobil, turun tiga lelaki yang tidak saya kenal, membopong seorang wanita," kata Susi. Perempuan itu berbaju putih mangkak. Warna roknya tak jelas. Ia lemas. Mereka mendudukkan cewek itu di kursi lipat warna merah, yang diambil dari kamar tamu. Tangan dan kakinya terikat. Mulutnya disumbat kain warna merah. Wanita itu beberapa kali mengerang. "Matanya cuma setengah terbuka," kata Susi. Tapi pada malam itu, penghuni rumah (Yudi dan istri, ibu kandungnya, Lina Melati, yang sering dipanggil Yu De, dan anak perempuannya, Nelly) tak ada yang muncul. Tapi Susi yakin, Yudi tahu ada penyekapan dan penyiksaan di kamarnya. Hari kedua. Sekitar pukul 11.30, sebelum ke pabrik Yudi mendatangi mereka. "Awas! Nduk, perempuan di kamarmu tidak boleh diceritakan ke orang lain," ujar Yudi. Kedua pembantu itu patuh. Ayip juga pernah mengancam mereka. Sekitar pukul 23.30, Ayip datang lagi bersama beberapa orang. Mereka naik mobil Isuzu Panther warna hijau metalik. Tamu ini langsung masuk ke kamar penyekapan. Susi disuruh keluar. Lasmini yang tertidur lelap dibiarkan di kamarnya. Tak lama, Susi disuruh kembali ke kamarnya. Ia melihat wanita itu hanya ber-BH dan celana dalam. Ikatan tangannya dilepas. Mulutnya disumbat. Oleh mereka, Susi disuruh mengenakan baju warna hitam pada wanita itu. Baju putih milik korban dibawa Ayip. Setelah itu, tangan dan kaki wanita itu diikat lagi. Lalu ia dibaringkan di lantai. Lehernya sudah tidak bisa ditegakkan. Hari ketiga. Sekitar pukul 23.00. Tamu itu datang dan ke kamar penyekapan. Susi dan Lasmini disuruh keluar. "Dari ruang tamu saya dengar suara seperti pukulan beberapa kali," kata Susi. Lalu, mereka membopong korban untuk dimasukkan ke mobil station warna abu-abu. Korban dibawa entah ke mana. Hari keempat. Susi melihat sepotong kayu persegi. Di ujungnya berdarah. Juga ada percikan darah di lantai, dan sudah dibersihkannya. Kayu tadi dibuangnya ke bak sampah di pojok belakang rumah. Hari ketujuh. Susi mendengar seorang karyawati pabrik arloji milik majikannya di Porong bernama Marsinah meninggal dunia. Sebab kematian tak jelas. Info itu didengar dari nguping pembicaraan antara Nyonya Yudi dan Yu De di dapur, selagi Susi menggoreng telur. Setelah Yudi Susanto ditangkap, barulah Susi tahu bahwa wanita yang disekap dalam kamarnya itu adalah Marsinah. Menurut BAP itu, kedua pembantu ini segera minta perlindungan "bapak petugas". Yudi sebagai orang kaya, menurut Susi, "Bisa saja melakukan sesuatu pada kami, seperti dilakukannya terhadap Marsinah."WY dan Jalil Hakim (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum